> >

Trump Tuduh Twitter sebagai Pendukung Sayap Kiri Radikal Seusai Akunnya Diblokir

Kompas dunia | 9 Januari 2021, 17:13 WIB
Petahana Presiden AS, Donald Trump. (Sumber: AP Photo)

Baca Juga: Twitter Blokir Permanen Akun Donald Trump, Ini Alasannya

Pihak Twitter mengungkapkan, cuitan Trump berisiko sebagai hasutan yang berujung pada kekerasan.

Apalagi, akun Twitter Trump diikuti oleh 88,7 juta pengguna sebelum akunnya dihentikan.

“Kami telah secara permanen menangguhkan akun tersebut karena risiko hasutan lebih lanjut untuk melakukan kekerasan,” bunyi pernyataan resmi Twitter.

Baca Juga: Kim Jong-Un Kobarkan Permusuhan dengan AS, Pernyataan Sikap pada Biden?

Kicauan yang dianggap melanggar kebijakan Twitter, adalah dua cuitan terakhir Trump pada Jumat (8/1/2021) waktu setempat.

Trump sempat mengungkapkan pada pendukungnya sebagai patriot, setelah terjadinya penyerbuan ke Gedung Capitol, Rabu (6/1/2021) waktu setempat.

Sedangkan yang kedua adalah rencana Trump untuk tak menghadiri pelantikan Joe Biden.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU