Sinopharm Umumkan Vaksin Covid-19 Mereka 79,3% Efektif
Kompas dunia | 31 Desember 2020, 03:30 WIBBEIJING, KOMPAS TV – Sinopharm, pembuat obat-obatan milik pemerintah China mengumumkan vaksin Covid-19 mereka 79,3 % manjur dalam mencegah infeksi. Associated Press melaporkan hal tersebut mengutip data awal dari uji klinis tahap akhir vaksin tersebut.
Kesimpulan ini membuat Beijing makin dekat dengan komitmen mereka untuk memasok negara-negara berkembang.
Pengumuman ini dilakukan oleh Sinopharm, menyajikan data resmi pertama dari uji klinis tahap akhir vaksin tersebut.
Dengan hasil itu, vaksin buatan Sinopharm keefektifannya berada di belakang vaksin buatan Pfizer yang 95% efektif, diikuti vaksin buatan Moderna yang 94,5% efektif.
Para peneliti dunia selama ini mewanti-wanti bahwa vaksin Covid-19 hanya akan mencapai efektivitas 50%, sama dengan efektivitas vaksin flu yang biasanya berkisar 50%.
Sinopharm adalah satu dari setidaknya lima pembuat vaksin China yang ikut berpacu menciptakan vaksin bagi penyakit yang sudah menewaskan 1,7 juta orang di seluruh dunia.
Baca Juga: Uni Emirat Arab: Vaksin Covid-19 Sinopharm 86% Efektif
Sejauh ini menurut laporan Associated Press, sudah ada 1 juta tenaga kesehatan dan personil lain di China yang divaksinasi vaksin buatan Sinopharm dan Sinovac, berdasarkan ijin penggunaan darurat walau vaksin saat itu masih dalam tahap uji coba.
Pengumuman yang hanya berisi dua kalimat itu datang dari the Beijing Biological Products Institute, sebuah unit Sinopharm yang dimiliki pemerintah China, dan tidak memiliki informasi lain yang lebih rinci.
Pembuktian final dari keefektifan vaksin itu akan bergantung pada penerbitan data tambahan.
“Ini berguna, dan setidaknya menunjukkan bahwa (vaksin) ini kemungkinan besar (probably) efektif,” tutur Jin Dong-yan, seorang pengajar medis di Universitas Hong Kong.
Jin menambahkan, “akan sangat membantu bila” bisa mengetahui berapa banyak orang yang divaksinasi dalam uji klini tersebut, seberapa besar peserta uji klinis, serta berbagai informasi lain.
“Mereka harus terbitkan informasi yang lebih banyak,” tegas Jin
Juga pada hari Rabu, pembuat vaksin lain yaitu Sinovac Biotech menandatangani kesepakatan untuk membuat fasilitas produksi vaksin Covid-19 di Beijing yang rencananya mampu memproduksi 1 miliar dosis vaksin per tahun, demikian laporan harian Beijing Youth News seperti dikutip Associated Press.
Sinopharm, atau China National Pharmaceutical Group, telah mengajukan permohonan persetujuan untuk vaksin buatan Beijing Biological Products Institute setelah tahap pengujian ketiga dan terakhir, kata perusahaan itu.
Ini akan menjadi vaksin kedua dari unit Sinopharm, mengikuti kandidat terpisah yang dikembangkan oleh Wuhan Institute of Biological Products Ltd.
Vaksin buatan Beijing Biological Products Institute telah disetujui oleh Uni Emirat Arab. Regulator emirat tersebut menyatakan vaksin terkai 86% efektif.
Vaksin ini bergantung pada dua dosis, kata pembuatnya, mirip dengan vaksin yang dikembangkan oleh Barat.
Tidak ada informasi tentang efek samping atau kondisi yang diperlukan untuk mengangkut dan menggunakan vaksin.
Vaksin Pfizer yang dikembangkan oleh Barat harus dibekukan pada suhu serendah minus 70 derajat Celcius (minus 94 Fahrenheit).
Pengembang Cina mengatakan milik mereka dapat disimpan pada 2 hingga 8 C (36 hingga 46 F).
Otoritas China melakukan kampanye untuk memvaksinasi 50 juta orang sebelum liburan Tahun Baru Imlek di bulan Februari, ketika ratusan juta orang bepergian di negara itu.
Seorang mantan ahli imunologi dan profesional medis CDC Shanghai, Tao Lina, mengatakan dia menerima dosis pertama vaksin Beijing Biological Products Institute pada hari Sabtu di bawah program penggunaan darurat.
Tao berkata dia "sama sekali tidak memiliki reaksi yang merugikan, bahkan tidak reaksi lokal."
Produsen China memiliki setidaknya enam kemungkinan vaksin dalam tahap akhir uji klinis.
Baca Juga: 1,8 Juta Vaksin Sinovac Akan Tiba Pada 31 Desember
Mereka menguji vaksin di lebih dari selusin negara termasuk Rusia, Mesir dan Meksiko.Baru beberapa detail yang telah dirilis, membuat para ahli di luar negeri bertanya-tanya tentang efektivitas dan efek sampingnya.
Perusahaan-perusahaan Barat mendistribusikan vaksin virus korona yang baru disetujui, tetapi beberapa ahli kesehatan khawatir terlalu sedikit yang akan tersedia untuk negara-negara miskin.
Pemerintah China mengatakan akan memastikan vaksin yang dikembangkan China terjangkau oleh negara-negara berkembang dan secara aktif mengejar kesepakatan distribusi di luar negeri.
Pakar kesehatan mengatakan bahkan jika pengembang vaksin China berhasil, proses sertifikasi di Amerika Serikat, Eropa, Jepang, dan negara maju lainnya mungkin terlalu rumit untuk menggunakan vaksin China di sana.
Penulis : Edwin-Shri-Bimo
Sumber : Kompas TV