> >

Donald Trump Akhirnya Tanda Tangani Paket Bantuan Covid-19 Senilai 900 Miliar Dollar AS

Kompas dunia | 28 Desember 2020, 09:26 WIB
Presiden Donald Trump mengendarai kendaraan iring-iringan saat meninggalkan Trump International Golf Club, Minggu, 27 Desember 2020, di West Palm Beach, Florida (Sumber: AP Photo/Patrick Semansky)

WEST PALM BEACH, KOMPAS TV - Presiden Amerika Serikat Donald Trump akhirnya menandatangani dan mengesahkan paket bantuan pandemi Covid-19 untuk warga Amerika Serikat senilai 900 miliar dollar AS, demikan dilansir Associated Press Senin (28/12/2020)

Penandatanganan dan pengesahan Donald Trump ini akan segera mencairkan bantuan darurat bagi warga Amerika Serikat yang menderita akibat pandemi, juga  bagi usaha-usaha kecil. Tindakan Trump ini juga akan menghindari tutupnya operasional pemerintah Amerika Serikat yang tidak bisa beroperasi tanpa anggaran yang disetujui.

Trump mengumumkan penandatanganan tersebut Minggu malam (27/12/2020) waktu negara bagian Florida atau dini hari Senin (28/12/2020) waktu Indonesia. 

Trump mengumumkan penandatanganan dalam sebuah pernyataan pada Minggu malam waktu Florida. Seperti dilaporkan Associated Press, Trump berbicara tentang rasa frustrasinya atas bantuan COVID-19 karena hanya memasukkan cek sebesar 600 dollar AS bukan 2.000 dollar AS seperti yang dia usulkan, namun ditolak oleh rekan-rekannya dari Partai Republik.

Baca Juga: Trump Tak Tanda Tangani RUU Pemulihan Ekonomi Covid-19, Jutaan Warga AS Kehilangan Tunjangannya

Trump juga mengeluhkan pengeluaran yang dipandang tidak perlu oleh pemerintah secara luas. Tetapi keberatan Trump pada detik-detik akhir ini menciptakan kekacauan karena anggota parlemen mengira dia mendukung RUU tersebut, yang telah dinegosiasikan selama berbulan-bulan dengan masukan Gedung Putih.

"Saya akan menandatangani paket Omnibus dan Covid-19 ini dengan pesan kuat yang menjelaskan kepada Kongres bahwa pemborosan harus dihapus," kata Trump dalam pernyataan itu.

Sementara presiden bersikeras akan mengirim Kongres "versi yang diberi spidol merah" dengan poin-poin yang harus dihapus dalam proses revisi yang akan digelar nanti, namun itu hanya akan menjadi saran belaka kepada Kongres. RUU tersebut, seperti yang ditandatangani Trump, tidak perlu diubah.

Anggota parlemen kini memiliki ruang bernafas untuk terus memperdebatkan apakah cek bantuan harus sebesar yang diminta presiden. Kongres yang dipimpin Partai Demokrat mendukung upaya pengkajian ulang dan akan melakukan pemungutan suara pada masalah ini pada hari Senin (28/12/2020), tetapi diperkirakan akan diabaikan oleh Senat yang dikuasai Republik.

Baca Juga: Trump Sebut Vaksin Sebagai Keajaiban Natal dalam Pesan Natal Tahun Ini

Partai Republik dan Demokrat dengan cepat menyambut keputusan Trump untuk menandatangani RUU itu menjadi undang-undang.

"RUU kompromi memang tidak sempurna, tetapi akan sangat bermanfaat bagi warga Kentucky dan Amerika Serikat di seluruh negeri yang membutuhkan bantuan sekarang," kata Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell. "Saya berterima kasih kepada Presiden karena telah menandatangani bantuan ini menjadi undang-undang."

Demokrat menjanjikan lebih banyak bantuan untuk datang setelah Presiden terpilih Joe Biden menjabat, tetapi Partai Republik menandakan pendekatan wait-and-see.

Donald Trump membuat terkejut kedua partai yang membuat anggaran tersebut, saat dirinya menuntut kongres dan senat memberi bantuan lebih besar bagi rakyat AS yang memenuhi syarat (dari 600 dollar AS per orang menjadi 2,000 dollar AS per orang) serta menuntut penghematan di sana-sini untuk menutup pengeluaran tersebut.

Tindakan Trump itu tidak disangka kedua kubu politik AS yang awalnya berpikir kesepakatan mereka hanya tinggal pengesahan formalitas dari Donald Trump. 

Baca Juga: Donald Trump Veto RUU Pertahanan AS, Demokrat Menentang

Bila Trump terus bertahan pada posisinya itu, pemerintahan Federal akan kehabisan anggaran pada hari Selasa (29/12/2020) tepat tengah malam sementara dirinya main golf di Florida.

Hari Minggu sore waktu AS atau sekitar Senin dinihari waktu Indonesia, Trump memberi sinyal tidak jelas dengan menaikkan tweet "Berita baik tentang Covid Relief Bill. Tunggu Informasinya," Sementara Gedung Putih tidak merespon pertanyaan tentang apa yang dimaksud Trump dalam tweetnya itu. 

Ditengah kesulitan ekonomi dan parahnya penyebaran penyakit di AS, anggota parlemen mendesak Trump di hari Minggu untuk segera meneken RUU agar Kongres bisa segera menindaklanjuti tuntutan bagi tambahan bantuan bagi rakyat AS, disamping bantuan pengangguran, bantuan tunai bagi keluarga, dana distribusi vaksin, dana bantuan bagi usaha, sistem transportasi publik, dan banyak lagi. 

Senator Bernie Sanders dari partai Demokrat mengatakan,"Yang dilakukan Trump saat ini sungguh kejam, sangat kejam," seraya menambahkan,"Sangat banyak rakyat yang menderita, ini sangat gila dan presiden yang ini harus segera berbuat yang benar bagi rakyat Amerika dan berhenti mengutamakan ego dirinya,"

Senator Republik Pat Toomey dari Pennsylvania mengatakan dia memahami bahwa Trump "ingin dikenang karena mengadvokasi cek besar, tetapi bahayanya adalah dia akan dikenang karena kekacauan dan kesengsaraan serta perilaku tidak menentu jika dia membiarkan ini berakhir."

Toomey menambahkan,"Jadi saya pikir hal terbaik untuk dilakukan, seperti yang saya katakan, adalah menandatangani ini dan kemudian mengajukan untuk undang-undang berikutnya."

Trump, yang menghabiskan sebagian besar waktunya pada hari Minggu di lapangan golf West Palm Beach, tidak memberikan indikasi bahwa dia berencana untuk menandatangani RUU tersebut karena dia menghabiskan hari-hari terakhir kepresidenannya dengan marah.

Namun akhirnya Trump menandatangani RUU tersebut. 

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV


TERBARU