Sempat Merasa Tak Mendapat Perawatan karena Rasisme, Dokter Ini Akhirnya Meninggal Akibat Covid-19
Kompas dunia | 25 Desember 2020, 15:47 WIBINDIANA, KOMPAS.TV - Seorang dokter berkulit hitam akhirnya meninggal karena Covid-19, setelah sebelumnya mengeluhkan tak mendapat perawatan karena alasan rasisme.
Dokter yang dimaksud adalah Susan Moore. Wanita berusia 52 mengaku dirinya harus memohon untuk mendapatkan perawatan.
Moore mengalaminya di Rumah Sakit Universitas Indiana Utara. Dia mengungkapkan lewat rekaman video yang dilakukannya.
Baca Juga: Korea Selatan Cetak Rekor Kasus Virus Corona Tertinggi pada Hari Natal
Moore sendiri akhirnya mengembuskan napas terakhirnya di rumah sakit lokal lainnya, Minggu (20/12/2020).
Pada postingan di Facebook miliknya, 4 Desember lalu, Moore mengungkapkan betapa sakitnya dipermainkan oleh seorang dokter yang menurutnya berkulit putih.
Padahal dia saat itu mengaku telah menangis dan mengalami kesulitan untuk bernapas.
Baca Juga: Kesal karena Rekan Sekamarnya Berdoa, Pasien Covid-19 Ini Membunuhnya Dengan Tangki Oksigen
“Dia bahkan tak memeriksa paru-patu saya, dan sama sekali tak menyentuh saya. Dias ama sekali tak melakukan pemeriksaan fisik. Saya katakana kepadanya, dia tak bisa mengatakan apa yang saya rasakan,” tulisnya dikutip dari BBC.
Sementara itu, pihak Rumah Sakit Universitas Indiana Utara memberikan pernyataan duka citanya.
Pihak rumah sakit juga menegaskan menyikapi tuduhan diskriminasi itu dengan serius, tak belum bisa mengomentari secara spesifik.
Baca Juga: Lockdown dan Jam Malam Warnai Natal Tahun Ini di Italia
“Sebagai organisasi yang berkomitmen terhadap kesetaraan dan mengurangi perbedaan ras dalam perawatan kesehatan, kami menangani tuduhan ini dengan sangat serius dan menyelidiki setiap tuduhan,” bunyi pernyataan rumah sakit.
“Kami berdiri teguh pada komitmen dan keahlian perawat serta kualitas perawatan yang diberikan kepada pasien kami setiap hari,” tambahnya.
Moore dinyatakan positing Covid-19 pada 29 November lalu dan mengalami gejala demam dan saat batuk keluar darah, serta kesulitan bernapas.
Baca Juga: Ramalan Baba Vanga untuk 2021, Ditemukannya Obat Kanker dan Munculnya Naga
Meski merupakan seorang dokter, ternyata tak mudah baginya mendapatkan perawatan.
Moore mengungkapkan dia harus memohon untuk dosis antiviral Remdesivir dan meminta pemindaian pada dadanya.
Pada satu titik, seorang dokter memberi tahu bahwa dirinya tak memenuhi syarat untuk obat tersebut dan mengatakan dirinya harus pulang.
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV