> >

Badai Salju Parah, Jepang Kerahkan Tentara Untuk Bantu Tanggap Darurat

Kompas dunia | 18 Desember 2020, 02:10 WIB
Seorang perempuan Jepang menyingkirkan salju di Yuzawa, Jepang 17 Desember 2020 (Sumber: Kyodo)

TOKYO, KOMPAS TV – Jepang panggil Pasukan Bela Diri hari Kamis (17/12/2020) untuk membantu tanggap bencana badai salju parah yang melanda sebagian besar Jepang sejak kemarin, demikian dilaporkan Straits Times.

Lebih dari 1,000 kendaraan terjebak di dua jalan bebas hambatan dan lebih dari 10,000 keluarga mengalami mati listrik hari Kamis, seperti laporan pemerintah dan kepolisian Jepang.

Satu orang dilaporkan tewas dalam badai salju parah itu. Mayuko Mihori, gadis berusia 33 tahun asal Tokyo sedang melakukan seluncur salju dalam pelatihan lanjutan di Yuzawa, prefektur Niigata saat dia jatuh dan tertimbun salju tebal.

Beberapa kota, termasuk Shin-onsen dan Kami di Prefektur Hyogo serta Wakasa dan Yasu di Prefektur Tottori terisolasi, jalan-jalan terhadang longsoran salju dan pohon tumbang. Beberapa atap rumah juga ambruk akibat tak kuasa menanggung beban salju yang menumpuk di atap rumah-rumah di prefektur Ishikawa.

Baca Juga: Badai Salju Melanda Amerika Serikat

Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga memanggil gugus tugas tanggap bencana hari Kamis (17/12/2020), meminta kewaspadaan tertinggi mengantisipasi gangguan di jalan raya dan kerusakan atas berbagai fasilitas umum akibat derasnya badai salju.

Badan Meteorologi Jepang memperingatkan hujan salju akan terus terjadi di banyak wilayah sepanjang pantai Laut Jepang (atau Laut Timur) hingga hari Jum’at.

PM Suga menyetujui permintaan personil militer dari Gubernur Niigata Hideyo Hanazumi untuk membantu tanggap bencana, dimana tentara akan bergerak mendistribusikan bahan pokok, membersihkan salju, memastikan keselamatan penduduk, dan menyelamatkan pengemudi yang terjebak di kendaraan mereka yang tertimbun salju.

Baca Juga: Salju Tebal Ganggu Aktivitas Warga Tokyo

Masyarakat menyingkirkan salju di Yuzawa, Prefektur Niigata, pada 17 Desember 2020 (Sumber: Kyodo)

Sekitar 1,100 kendaraan terjebak hari Rabu (16/12/2020) di jalan bebas hambatan Kan-etsu yang menghubungkan Tokyo dan prefektur Niigata.

Pengelola East Nippon Expressway memperkirakan macet total sepanjang 15km di kedua arah pada Kamis pagi, sementara operasi militer untuk menyelamatkan penduduk terhalang jarak pandang yang pendek dan kondisi badai salju.

Para pengemudi diminta untuk bersabar dan menunggu di kendaraan masing-masing pada malam kedua badai salju di hari Kamis, menanti jawaban seiring rasa kuatir yang memuncak atas keselamatan nyawa mereka.

Berbagai pemberitaan menyebut, banyak warga yang mencairkan salju untuk mereguk airnya sambil menunggu pasokan darurat dari tentara, sementara East Nippon Expressway membantu mendistribusikan bensin dan perlengkapan membersihkan diri.

Seorang perempuan perusian 30 tahun dibawa ke rumah sakit karena keluhan sulit bernapas.

Baca Juga: Pembunuh Berantai di Jepang Berjuluk ‘Pembunuh Twitter’ Divonis Hukuman Mati

Yoshinobu Wakiya, 46 tahun kepada Asahi Shimbun hari Kamis mengatakan, kondisinya adalah “hidup atau mati”.

Wakiya mengatakan dia kerap harus membersihkan salju dari knalpot mobilnya untuk mencegah penumpukan karbon monoksida di dalam mobil.

300 kendaraan terjebak semalaman pada hari Rabu di jalan bebas hambatan Joshin-etsu yang menghubungkan prefektur Niigata, Nagano, dan Gunma walau kemacetan mencair Kamis pagi.

Aliran udara dingin membuat tingkat merkuri anjlok, dimana 600 pos pengamatan cuaca seluruh Jepang mencatat suhu terdingin, seperti dilaporkan Badan Meteorologi Jepang.

Salju berakumulasi di pusat Kyoto, sebuah fenomena yang jarang, sementara temperatur di Tokyo jatuh dibawah nol derajat Celius, 51 hari lebih awal dari permulaan musim dingin tahun lalu, walau tidak ada hujan salju di ibukota.

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV


TERBARU