> >

2 Ton Sabu Disita Malaysia di Lepas Pantai Penang

Kompas dunia | 14 Desember 2020, 05:15 WIB
Direktur Jenderal Malaysia Maritime Enforcement Agency MMEA Datuk Muhammad Zubil Mat Som (tengah) menunjukkan metamfetamin hasil penyitaan pada konferensi pers di Kantor MMEA Negara Bagian di George Town, 13 Desember 2020. (Sumber: Bernama)

KUALA LUMPUR, KOMPAS TV – Badan Penjaga Pantai Malaysia hari Minggu (13/12/2020) menyita lebih dari dua ton crystal methamphetamine atau bahan baku narkotika sabu senilai 26 juta dollar AS yang setara dengan 368 miliar Rupiah dari sebuah kapal di lepas pantai bagian Barat Malaysia. Channel News Asia melaporkan, tangkapan itu adalah yang  terbesar dalam sejarah Malaysia.

Beberapa tahun terakhir Malaysia meningkatkan operasi anti narkotika di perairan wilayahnya, dan beberapa kali berhasil menangkap bahan baku narkotika yang berusaha diselundupkan lewat laut.

Kepolisian Malaysia mengatakan, kapal yang ditangkap itu adalah bagian dari jaringan perdagangan narkotika senilai miliaran dollar AS yang terbentang dari China, Asia Tenggara, hingga Australia.

Baca Juga: Gagalkan Penyelundupan Narkoba Asal Malaysia, 6 KG Sabu Disita Petugas

Penangkapan berawal pada hari Rabu (09/12/2020) lalu saat patroli perairan Malaysia melihat sebuah kapal pesiar kecil yang berlayar secara mencurigakan di perairan Penang, tutur Direktur Jenderal Badan Penegakan Hukum Maritim Malaysia, Muhammad Zubil Mat Som dalam pernyataan yang dikutip CNA.

Patroli Perairan Malaysia kemudian mengejar kapal tersebut saat satu-satunya orang yang berada di dalam kapal, seorang Malaysia berusia 26 tahun, menolak untuk menuruti perintah patroli perairan.

Lelaki tersebut kemudian melompat ke laut dan kemudian ditangkap, tutur Muhammad Zubil

Aparat Malaysia kemudian memeriksa isi kapal dan menemukan 130 karung berisi 1,998 paket teh cina yang berisi methamphetamine seberat 2,118 kilogram atau 2,12 ton.

Akan Dipasarkan di Thailand

Kantor Berita Malaysia melaporkan, pengemudi kapal penyelundup telah tiga kali berbuat dengan modus operandi yang sama, “Penyelidikan kami juga menemukan pelaku keluar dari Sungai Juru dengan perahu lain dan pergi ke perairan internasional sebelum berganti kapalnya dengan yang berisi narkoba, sedangkan perahu yang pelaku bawa diambil alih pihak lain yang merupakan anggota sindikat narkoba, untuk pergi kembali ke negeri jiran, ”ujarnya.

Pada penyelundupan pertama dan kedua di bulan Oktober dan November, Muhammad Zubil menambahkan, pelaku menyelundupkan berbagai jenis narkoba seberat 1 ton.

Aparat keamanan Malaysia meyakini narkotika tersebut akan didistribusikan ke Thailand karena harganya tiga kali lipat lebih tinggi dibanding harga pasaran Malaysia.

Baca Juga: 14 Kilogram Sabu Dimusnahkan Sebelum Sampai Malaysia

Modus operandi sindikat ini adalah membawa narkoba melalui laut pada siang hari untuk menghindari deteksi aparat keamanan Malaysia karena mereka mengira operasi dan patroli hanya dilakukan pada malam hari.

Pelabuhan asal maupun tujuan dari barang haram itu saat ini masih dalam penyelidikan aparat keamanan Malaysia. Muhammad Zubil mengatakan, bungkus teh yang digunakan mirip dengan barang bukti penangkapan sebelumya yang diduga datang dari Myanmar.

Muhammad Zubil mengatakan, “Ini adalah penangkapan dan penyitaan terbesar selama 15 tahun sejarah lembaga kami,”

Methamphetamine adalah narkoba sintetik yang membuat penggunanya sangat kecanduan, dan dikenal sebagai sabu, speed, maupun yaba.

Perwakilan Asia Tenggara Badan PBB untuk Narkotika dan Tindak Kriminal, Jeremy Douglas, seperti dilaporkan Reuters mengatakan, “Tangkapan sebanyak dua ton lebih adalah sangat besar, namun sindikat yang menjalankan perdagangan narkotika di Asia akan sangat mudah mengganti pengiriman sebesar ini,”

Jeremy menambahkan, “Wilayah ini sangat membutuhkan strategi jangka panjang yang dapat menjawab akar masalah bila ingin mengatasi keadaan saat ini,”

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV


TERBARU