> >

India Akan Setujui Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 Beberapa Minggu ke Depan

Kompas dunia | 9 Desember 2020, 07:26 WIB
Seorang gadis bereaksi saat tenaga kesehatan mengambil sampel dari dalam hidung untuk test Covid-19 di Jammu, India, Senin 7 Desember (Sumber: AP Photo)

NEW DELHI, KOMPAS TV - Kementerian kesehatan India mengumumkan hari Selasa (08/12/2020) pemerintah India akan memberikan ijin penggunaan darurat bagi beberapa vaksin Covid-19 dalam beberapa minggu ke depan. Associated Press pada Rabu (09/12/2020) juga melaporkan, India sudah memiliki rencana awal melakukan vaksinasi bagi 300 juta orang penduduknya.

Pejabat Kesehatan India mengatakan, tiga perusahaan pembuat vaksin telah mengajukan permohonan ijin persetujuan penggunaan darurat di India, yaitu Serum Institute of India yang memiliki lisensi pembuatan vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca/Oxford University, kemudian Pfizer Inc., dan Bharat Biotech.

Menteri Kesehatan Federal India Rajesh Bhushan seperti dikutip Associated Press mengatakan, “Sebagian diantara mereka mungkin akan mendapat ijin tersebut dalam beberapa minggu ke depan,”

Baca Juga: Corona India Sentuh 9 Juta Kasus

Vaksinasi Covid-19 di India akan mengutamakan tiga kelompok utama: 10 juta tenaga kesehatan, 20 juta pekerja garis depan seperti polisi dan tentara, dan 270 juta warga yang berusia diatas 50 tahun atau mereka yang menderita penyakit komorbid sehingga lebih rentan terhadap dampak virus Covid-19.

Kementerian Kesehatan India sebelumnya menargetkan vaksinasi dilaksanakan pada Agustus 2021.

Populasi India saat ini adalah 1.4 miliar. Bhusan mengatakan, India akan menggunakan program imunisasi yang saat ini dimiliki, dan merupakan yang terbesar di dunia. Setiap tahun India melakukan imunisasi kepada 26 juta bayi dan 30 juta ibu hamil menghabiskan sekitar 300 juta dosis vaksin.

Pejabat kementerian kesehatan dianggap perlu memastikan vaksinasi Covid-19 tidak mengganggu program imunisasi yang saat ini sedang berjalan. Itu artinya akan ada kebutuhan melatih lebih banyak orang untuk melakukan vaksinasi.

Imunisasi pada orang dewasa juga akan membutuhkan personil yang berbeda, dan mungkin akan menghadapi penolakan dari kelompok yang perlu mendapat vaksinaasi.

“Kekuatiran saya adalah, kami belum pernah melihat ada imunisasi bagi orang dewasa,” tutur Dr. Gagandeep Kang, pakar penyakit menular Christian Medical College di Vellore, India Selatan.

Baca Juga: Narendra Modi: India Siap Produksi Massal Vaksin Covid-19

Serum Institute of India, produsen vaksin terbesar di dunia, mengajukan ijin penggunaan darurat untuk vaksin Covid-19 yang dibuat AstraZeneca bersama Oxford University berdasarkan uji klinis tiga tahap yang dilakukan di India dan beberapa negara lain.

Perusahaan Bharat Biotech mengajukan ijin untuk vaksin eksperimental mereka yang menggunakan vaksin tidak aktif namun mereka tidak menyelesaikan uji klinis tiga tahap.

Menurut aturan India, percepatan persetujuan vaksin bagi sebuah perusahaan dapat dilakukan bila regulator “puas dengan rasio resiko dan manfaatnya,” tutur Balram Bharagava, kepala Dewan Penelitian Medis India seperti dikutip dari Associated Press.

Pfizer mengajukan ijin mengimpor vaksin mRNA eksperimental yang mereka kerjakan untuk dijual dan didistribusikan tanpa uji klinis di India, tutur pejabat kementerian kesehatan India.

Pfizer dalam pernyataannya mengatakan akan menyuplai vaksin “hanya melalui kontrak dengan pemerintah berdasarkan kesepakatan dengan otoritas pemerintah terkait,” setelah keluarnya persetujuan.

Vaksin buatan Pfizer perlu disimpan dalam suhu sangat dingin, dan infrastruktur India saat ini diperkirakan belum mampu mengakomodasi kebutuhan tersebut.

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV

Tag

TERBARU