Di Akhir Masa Jabatan, Trump Akan Kurangi Pasukan di Afghanistan dan Irak
Kompas dunia | 17 November 2020, 03:29 WIBDia memperingatkan bahwa AS harus menghindari kesalahan strategis masa lalu karena gagal melihat pertarungan sampai akhir. Namun dia juga menjelaskan bahwa semua perang harus diakhiri.
“Pertarungan ini sudah lama dan pengorbanan kami sangat besar. Banyak yang sudah lelah dengan perang dan saya adalah salah satunya," ujarnya.
“Mengakhiri perang membutuhkan kompromi dan kemitraan. Kami menghadapi tantangan dan kami telah memberikan semuanya. Sekarang sudah waktunya pulang,” tambahnya.
Namun, penarikan pasukan yang dipercepat itu bertentangan dengan nasihat lama dari kepemimpinan militer Trump, termasuk Jenderal Marinir Frank McKenzie, komandan tinggi AS untuk Timur Tengah.
Tetapi minggu ini para pejabat mengatakan bahwa para komandan akan dapat hidup dengan penarikan parsial. Hal ini memungkinkan mereka untuk mempertahankan pasukan kontraterorisme di Afghanistan dan memberikan lebih banyak waktu untuk melepaskan peralatan perang yang penting.
McKenzie telah berulang kali berpendapat bahwa penarikan yang tergesa-gesa dapat melemahkan negosiasi untuk menyelesaikan negosiasi perdamaian yang sedang berlangsung antara Taliban dan perwakilan masyarakat Afghanistan, termasuk pemerintah Afghanistan saat ini.
Baca Juga: Setelah Menhan Esper Dipecat, Gedung Putih Menempatkan Loyalis Trump ke Posisi Strategis di Pentagon
Dan mereka juga memperingatkan bahwa pasukan AS harus tetap berada di negara itu untuk mengawasi militan ISIS.
Penulis : Tussie-Ayu
Sumber : Kompas TV