> >

Pelaku Penembakan di Wina Pernah Mencoba Bergabung Kelompok Teroris ISIS

Kompas dunia | 3 November 2020, 23:00 WIB
Personil polisi Austria berjaga di lokasi penembakan di Wina, Selasa (3/11). (Sumber: AP Photo / Matthias Schrader)

Rast juga menilai keluarga Fejzulai bukanlah keluarga yang sangat religius dan tidak radikal. “Mereka benar-benar keluarga yang normal. Saya masih ingat, keluarga Fejzulai sendiri tidak percaya atas apa yang terjadi pada anak mereka.”

Baca Juga: Jokowi: Terorisme Tidak Ada Hubungannya Dengan Agama Apapun

Austria Berlakukan Tingkat Keamanan Lebih Tinggi

Menyusul serangan tersebut, pada Selasa (3/11) pagi, pihak berwenang mengerahkan 1.000 personil kepolisian untuk berjaga di kota Wina. Warga juga diminta untuk tinggal di dalam rumah selama memungkinkan dan anak-anak tidak diharuskan masuk sekolah.

Selasa sore, para penyidik yang telah memeriksa bukti rekaman serangan tersebut menyimpulkan bahwa tidak ada petunjuk keterlibatan pihak kedua. Namun, “karena evaluasi belum selesai, kami belum bisa mengatakan secara pasti berapa banyak pelaku yang bertanggung jawab atas serangan tersebut,” kata Nehammer.

Untuk saat ini, Wina memberlakukan tingkat keamanan yang lebih tinggi dengan kehadiran personil polisi yang diperkuat, imbuh Nehammer.

Baca Juga: Presiden Trump Kecam Penembakan di Wina

Serangan penembakan tersebut terjadi pada Senin (2/11) jam 8 malam waktu setempat dekat sinagog utama di kota Wina. Banyak orang tengah menikmati makan malam terakhir di restoran dan bar sebelum lockdown sebulan penuh akibat Covid-19 diberlakukan tepat pada tengah malam.

“Kami akan mengejar dan mengungkap para pelaku serangan ini, juga siapa di balik mereka dan memberikan mereka hukuman yang pantas mereka terima,” kata Kurz. “Kami akan mengejar semua orang yang terkait dengan serangan ini menggunakan segala cara yang ada.”

Kanselir Austria Sebastian Kurz meletakkan karangan bunga di lokasi penembakan di Wina, Selasa (3/11). (Sumber: AP Photo / Matthias Schrader)

Austria Berkabung

Pemerintah Austria menginstruksikan  untuk memasang bendera setengah tiang sebagai tanda berkabung selama 3 hari sejak Selasa (3/11) hingga Kamis (5/11) mendatang.

Baca Juga: Jokowi Kritik Macron: Mengaitkan Agama dengan Terorisme Adalah kesalahan Besar

Selasa tengah hari kemarin, Austria menggelar aksi mengheningkan cipta selama 1 menit, diikuti dentangan lonceng di Wina. Kanselir Kurz, Presiden Alexander Van der Bellen dan para tokoh politik meletakkan karangan bunga di lokasi penembakan.

Penulis : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU