> >

Lockdown di Inggris Bisa Diperpanjang Lebih dari Empat Minggu

Kompas dunia | 2 November 2020, 04:07 WIB
Seorang warga Leichester, Inggris, memborong kebutuhan pokok satu hari setelah Perdana Menteri Inggris umumkan lockdown Sabtu (21/10/2020). (Sumber: Associated Press)

LONDON, KOMPAS.TV – Lockdown yang berlangsung di Inggris, kemungkinan harus berlangsung lebih lama dari rencana semula selama empat minggu.

Seorang menteri senior Inggris mengatakan, jika tingkat infeksi virus corona tidak menurun dengan cepat, maka lockdown bisa berlangsung lebih lama.

Menteri Kantor Kabinet Inggris Michael Gove mengatakan, pemerintah berharap lockdown dapat berakhir tepat waktu sesuai rencana semula, yaitu pada 2 Desember mendatang. Namun ia tidak dapat menjamin lockdown tidak dapat diperpanjang.

"Dengan virus yang ganas ini, dan dengan penyebarannya yang bergerak begitu cepat, adalah tidakan bodoh untuk memprediksi dengan pasti apa yang akan terjadi dalam waktu empat minggu ke depan," katanya seperti dilansir dari Sky News, Minggu (1/11/2020).

"Kami akan meninjau kembali pada tanggal 2 Desember, tetapi kami selalu mengambil keputusan sesuai dengan data yang ada," tambahnya.

Baca Juga: Inggris Laksanakan Lockdown Kedua Selama 4 Pekan, Boris Johnson: Natal Tahun Ini Berbeda

Di bawah aturan lockdown baru, bar dan restoran hanya dapat menawarkan makanan yang dibawa pulang. Toko-toko yang tidak penting harus tutup dan orang-orang hanya dapat meninggalkan rumah untuk waktu yang singkat.

Salon, gym, lapangan golf, kolam renang, dan arena bowling adalah beberapa tempat yang harus ditutup.

Namun tidak seperti lockdown sebelumnya di awal tahun, kali ini sekolah, universitas, lokasi konstruksi, dan bisnis manufaktur akan tetap buka.

Inggris memiliki jumlah kematian akibat virus corona yang terburuk di Eropa, dengan lebih dari 46.700 meninggal. Negara ini telah melewati 1 juta kasus virus corona yang terkonfirmasi pada Sabtu lalu.

Baca Juga: Angela Merkel Umumkan akan Terapkan Lockdown Parsial di Seluruh Jerman

Seperti negara-negara Eropa lainnya, kasus virus corona di Inggris Raya mulai kembali meningkat setelah langkah-langkah pembatasan sosial dikurangi pada musim panas. Selain itu orang-orang sudah mulai kembali ke tempat kerja, sekolah, universitas, dan kehidupan sosial.

Dalam beberapa minggu terakhir, infeksi virus corona kembali melonjak di seluruh Eropa, terutama di Belgia, Republik Ceko, Prancis, Spanyol, dan Inggris.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berharap, pembatasan regional yang diberlakukan pada Oktober, akan cukup untuk menekan jumlah infeksi baru.

"Jika kita tidak bertindak sekarang, kita akan melihat kematian di negara ini mencapai beberapa ribu jiwa dalam sehari," kata Johnson saat mengumumkan lockdown dalam konferensi pers yang disiarkan televisi pada Sabtu malam.

Namun kebijakan lockdown ini mendapat penentangan dari pemilik pub, restoran, teater, dan gym. Mereka mengatakan kebijakan lockdown akan menghancurkan perekonomian.

Baca Juga: Prancis Umumkan Lockdown Selama Satu Bulan

Program pemerintah yang membayar gaji jutaan karyawan yang harus cuti selama pandemi, kini diperpanjang selama lockdown.

Namun para pelaku bisnis mengatakan kebijakan ini saja tidak cukup, terutama di bidang seni, di mana kebanyakan orang bekerja sebagai freelancer.

Penulis : Tussie-Ayu

Sumber : Kompas TV


TERBARU