Mahathir Mohammad Sebut Muslim Miliki Hak Bunuh Warga Prancis, Twitter Hapus Postingannya
Kompas dunia | 30 Oktober 2020, 16:07 WIBBaca Juga: Charlie Hebdo, Bangga Memprovokasi Islam Meski Aksi Kekerasan Akibatnya
Dia mengatakan presiden Prancis termuda tersebut sebagai sosok yang primitif.
“Prancis harus mengajari rakyat mereka untuk menghormati perasaan orang lain,” kata Mahathir.
Kasus penusukan dan pemenggalan di Nice menewaskan tiga orang dan salah satu korban tewas yaitu seorang wanita dipenggal oleh pelaku.
Baca Juga: Petinggi Uni Eropa Sampaikan Solidaritas Untuk Prancis
Pelaku sendiri sempat meneriakkan Allahu Akbar ketika melakukan kejahatannya, sebelum akhirnya ditangkap pihak kepolisian Prancis.
Teror di Prancis tengah meningkat setelah sebelumnya seorang guru sejarah di penggal di Paris.
Guru bernama Samuel Paty itu dipenggal tak lama setelah mengadakan diskusi dan memperlihatkan karikatur Nabi Muhammad di kelasnya.
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV