> >

Pelaku Penyerangan di Gereja Prancis Berasal dari Tunisia dan Membawa Salinan Al Quran

Kompas dunia | 30 Oktober 2020, 04:14 WIB
Polisi Forensik Prancis melakukan penyelidikan kasus penyerangan dalam sebuah gereja di Nice, Prancis, Kamis (29/10/2020) (Sumber: Associated Press)

Korban perempuan yang meninggal di dalam gereja berusia 60 tahun dan tubuhnya ditemukan di pintu masuk gereja. Ia menderita luka yang dalam seperti dipenggal.

“Pria berusia 55 tahun yang menjadi korban di dalam gereja, juga meninggal karena luka dalam di tenggorokannya,” tambah Ricard.

Baca Juga: Penyerangan di Gereja Prancis, Emmanuel Macron: Prancis Sedang Diserang

Pemerintah Prancis langsung membuka penyelidikan atas peristiwa ini. Jaksa penuntut mengatakan, penyerang yang lahir pada tahun 1999 itu tak masuk radar badan intelijen sebagai potensi ancaman.

Sebuah Al Quran dan dua telepon, termasuk di antara barang-barang yang ditemukan dibawa oleh pelaku penyerangan.

Selain itu juga ditemukan sebuah pisau yang digunakan untuk membunuh korban. Pisau tersebut memiliki bilah sepanjang 17 sentimeter.

Sebuah tas berisi perlengkapan pribadi juga ditemukan bersama pelaku. Di dalam tas juga ditemukan dua pisau yang tak terpakai.

Baca Juga: Linimasa Serangan Teroris di Prancis Beberapa Tahun Terakhir

Media Italia melaporkan hari Kamis, tanpa menyebutkan sumber, bahwa sebelumnya pelaku tiba di Lampedusa pada bulan September.

Dia menghabiskan dua minggu di kapal karantina di Bari dan kemudian menerima pemberitahuan pengusiran. Ia kemudian menyelinap pergi dan melewati perbatasan ke Prancis.

Penulis : Tussie-Ayu

Sumber : Kompas TV


TERBARU