Jepang Terus Kembangkan Robot Pendamping Selama Masa Pandemi Covid-19
Kompas dunia | 27 Oktober 2020, 09:23 WIBLebih dari 20 tahun sejak model pertama memasuki pasar, Aibo generasi keenam telah ditingkatkan untuk mengenali hingga 10 orang dari gambar wajah yang terdaftar, menurut situs webnya. Ini juga memungkinkan pemilik untuk menyesuaikan fitur seperti warna matanya dan apakah itu laki-laki atau perempuan.
Sementara itu, robot Qoobo telah berhasil menjual sebanyak 608 unit pada September lalu, 2,6 kali lipat dari penjualan tahun sebelumnya.
Sebuah department store besar di Nagoya mengatakan bahwa meskipun harga yang lumayan mahal yaitu 329.780 yen (USD 3.110) ditambah biaya pemeliharaan rutin, penjualan naik 15 kali lipat pada bulan September dari angka pada bulan Maret, sebelum Jepang menyatakan keadaan darurat karena pandemi Covid-19.
Hiroshi Ishiguro, Profesor Robotika cerdas di Universitas Osaka mengatakan, robot Lovot dan Aibo dapat digunakan untuk mengumpulkan data tentang kesejahteraan pemiliknya dan melaporkannya dari jarak jauh. Itulah sebabnya beberapa orang membeli robot kepada orang tua lansia mereka yang tinggal terpisah karena risiko terinfeksi Covid-19.
“Saat orang merasa tidak nyaman atau kesepian, mereka cenderung merindukan sentuhan fisik. Melalui robot penyembuh, mereka harus mencoba memastikan keberadaan orang lain yang sulit dirasakan jika hanya melalui telepon atau melalui konferensi video", kata Hiroshi Ishiguro Minggu (25/10).
Baca Juga: Wisuda Online Dengan Robot di Jepang
Antisipasi Penyebaran Covid-19 Jepang Hadirkan Robot Pendamping Pasien Gejala Ringan
Sebelumnya, pemerintah Jepang telah menyewa 10 ribu kamar hotel untuk menampung pasien dengan gejala infeksi ringan. Pada Mei lalu, sejumlah hotel di Tokyo yang menampung pasien terinfeksi Covid-19, menyediakan robot untuk mendampingi para pasien dengan gejala ringan.
Terdapat pula robot pembersih ruangan yang dilengkapi dengan artificial intelligence atau kecerdasan buatan. Robot-robot ini dikerahkan ke area merah yang memiliki risiko tinggi terinfeksi virus Corona. (Andy Lala)
Penulis : Zaki-Amrullah
Sumber : Kompas TV