Sambil Shalawat, Cendikiawan Muslim di Gaza Serukan Boikot Produk Prancis
Kompas dunia | 27 Oktober 2020, 01:57 WIBBaca Juga: Macron Dianggap Hina Islam, Petinggi Negara Muslim Mengecam
“Bukan masa depan hewan, tetapi masa depan para pengabdi Tuhan. Dan Nabi kami, yang dihina oleh penjahat Macron telah berkata: 'Kami telah mengirimkan rahmat kepada dunia'," tambahnya lagi.
Unjuk rasa ini berlangsung dengan damai, meskipun beberapa pengunjuk rasa sempat merobak poster yang dipasang di depan pusat kebudayaan Prancis di Gaza.
Serangkaian protes terhadap Presiden Prancis Emmanuel Macron berlangsung di beberapa tempat di seluruh dunia. Hal ini menyusul peristiwa yang dianggap menghina nabi Muhammad oleh seorang guru di Prancis.
Guru itu kemudian dibunuh dan dipenggal, yang juga menyulut kemarahan warga Prancis.
Di Turki, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengeluarkan pernyataan keras dengan mengatakan bahwa Macron membutuhkan perawatan kesehatan mental karena membela kebebasan berpendapat yang melukai umat Islam.
Penyataan Presiden Erdogan ini memicu ketegangan hubungan antara Prancis dan Turki.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mencuitkan dalam Twitter, sebuah pesan yang ditulis dalam bahasa Prancis, Inggis dan Arab. Pesan ini bertuliskan bahwa Prancis tidak akan pernah menyerah.
Dia juga menulis bahwa Prancis menghormati perbedaan dalam semangat perdamaian.
Baca Juga: Pogba Membantah Berhenti dari Timnas Prancis dan Marah Terhadap Macron
Dia menuliskan bahwa dia tidak akan menerima pidato yang sarat akan kebencian dan akan membela debat yang masuk akal.
Prancis bahkan telah memanggil pulang duta besar Prancis di Turki untuk melakukan konsultasi, setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Macron membutuhkan perawatan kesehatan mental.
Penulis : Tussie-Ayu
Sumber : Kompas TV