> >

Aksi Solidaritas Guru Sejarah yang Dipenggal di Paris, Perdana Menteri Prancis: Kami Tak Takut

Kompas dunia | 19 Oktober 2020, 18:45 WIB
Rakyat Prancis meletakkan karangan bunga sebagai tanda duka cita di Paris, Minggu (18/10) menyusul kasus pemenggalan seorang guru sejarah usai mendiskusikan karikatur Nabi Muhammad di kelasnya. (Sumber: AP Photo)

Paty dikabarkan juga membawa sebuah gambar seorang pria yang disebutnya sebagai Nabi Muhammad.

Baca Juga: Konsumsi Obat Antidepresi Berlebihan, Ibu Ini Pukuli Putri Kecilnya hingga Tewas

Sang pemenggal sendiri dikabarkan seorang warga Chechnya kelahiran Rusia berusia 18 tahun, dan diketahui bernama Abdullakh Anzorov.

Pelaku sempat meneriakan Allahu Akbar, tak lama setelah memenggal dan kemudian ditembak oleh polisi di tempat.

Dia pun tewas karena penembakan tersebut. Polisi juga dilaporkan telah menangkap 11 orang yang diyakini terlibat dalam aksi tersebut.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU