> >

Penjelasan Sejarawan soal Weton Tulang Wangi yang Ramai, Apa Hubungannya dengan Satu Suro?

Seni budaya | 19 Juli 2023, 18:33 WIB
Heboh soal weton tulang wangi yang dihubungkan dengan Satu Suro. (Sumber: Twitter/@tanyarlfes)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pembahasan mengenai weton tulang wangi tengah ramai di media sosial. Pada salah satu postingan di Twitter, weton tulang wangi dikaitkan dengan Satu Suro.

Disebutkan bahwa pemilik weton tulang wangi akan mengalami rasa lelah, kaku di leher dan bahu, pusing, hingga mimpi aneh pada Satu Suro.

Ada yang bisa jelasin gak slal weton tulang wangi ini? daritadi seliweran ditiktok terus aku gapaham, cuma mau tau aja,” tulis postingan di akun Twitter @tanyarlfes, Senin (17/7/2023).

Pada kolom komentar, tidak sedikit yang mengaku merasakan gejala tersebut saat Satu Suro.

Wetonku termasuk tulang wangi, ngerasain gejala yang sama tapi aku ngiranya karena menjelang haid,” tulis akun @infp***.

Aku termasuk weton ini, yg paling kerasa itu kaya mual sepanjang hari,” komentar @zahra***.

Baca Juga: Jadwal dan Rute Kirab 1 Suro di Keraton Yogyakarta Malam Ini, Apa Bedanya dengan Keraton Surakarta?

Penjelasan Sejarawan

Sejarawan cum dosen di Program Studi Ilmu Sejarah di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Tundjung Wahadi Sutirto menjelaskan terlebih dahulu apa itu weton.

Dia mengatakan, dalam konsep perhitungan dalam budaya Jawa atau yang disebut ‘petangan’, terdapat istilah weton. Weton adalah kata dalam bahasa Jawa yang artinya kelahiran.

Menurut masyarakat Jawa, weton dihitung dengan menggabungkan hari dalam seminggu dengan lima hari pasaran Jawa.

Hari adalah Senin hingga Minggu, sedangkan hari pasaran adalah Pahing, Wage, Kliwon, Pon, dan Legi.

"Jika seseorang itu lahirnya dalam jumlah hitungan tertentu, maka angka penjumlahan itu disebut dengan weton. Jadi, setiap hari dan 'pasaran' itu menandai watak seseorang manusia," ujar Tundjung, Selasa (18/7/2023).

Baca Juga: Perpaduan Kalender Jawa dan Islam, Lahirkan 1 Suro Bertepatan dengan 1 Muharram

Dalam pendekatan ilmu ‘titen’ beberapa weton disebut dengan weton tulang wangi.

Ilmu titen adalah pengetahuan yang berdasarkan pengamatan berulang sehingga dapat disimpulkan sebuah pola tertentu.

“Misalnya jatuh pada Senin Kliwon, maka ia memiliki weton yang disebut dengan weton tulang wangi atau juga disebut dengan balung kuning," ungkapnya.

Weton tulang wangi adalah orang yang memiliki daya tarik yang kuat hingga menyentuh alam gaib.

Tundjung menjelaskan, watak orang dengan weton tulang wangi umumnya peka dengan hal-hal yang tidak kasat mata.

Beberapa yang termasuk weton tulang wangi, seperti Senin Kliwon, Rabu Kliwon, Selasa Legi, Kamis Wage, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Peringatan Malam 1 Suro di Solo, Keraton Surakarta Punya Tradisi Jalan Kaki bareng Kerbau Bule

Lantas, apa hubungannya dengan Satu Suro?

Masyarakat Jawa percaya bahwa Satu Suro merupakan malam yang penuh hal-hal mistis, di mana roh para leluhur akan datang.

“Karena orang dengan weton tulang wangi ini punya kedekatan dengan makhluk halus, maka mereka yang memiliki weton itu bisa bersinggungan dengan roh-roh itu,” ujar Tundjung, seperti dikutip dari Kompas.com.

“Sehingga bisa berdampak pada energi negatif yang terserap olehnya,” sambungnya.

Dia pun menyarankan agar pemilik weton tulang wangi untuk mendekatkan diri dengan Yang Maha Kuasa.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas.com


TERBARU