> >

Atta Halilintar Berada di Lantai 66 saat Gempa Mengguncang, Lebih Baik Turun atau Berlindung?

Selebriti | 21 November 2022, 20:46 WIB
Atta Halilintar membagikan pengalamannya merasakan gempa saat berada di gedung tinggi, tepatnya di lantai 66. (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - YouTuber Atta Halilintar membagikan pengalamannya merasakan gempa saat berada di gedung tinggi, tepatnya di lantai 66.

Melalui akun Instagramnya, Atta Halilintar membagikan video yang merekam kondisi ruangan saat gempa magnitudo 5,6 terjadi pada Senin (21/11/2022), sekitar pukul 13.21 WIB.

Menurut BMKG, gempa berpusat di darat yang berjarak 10 km barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

“Eh, eh, kenceng banget. Astaghfirullahaladzim,” ucapnya dalam video tersebut.

Baca Juga: Apa Itu Sesar Cimandiri yang Diduga Sebabkan Gempa Cianjur Hari Ini?

Tampak lampu besar yang terpasang di langit-langit ruangan, bergoyang cukup keras. Suami Aurel Hermansyah itu menjelaskan bahwa dia merasakan lantai ruangan bergoyang.

Dari lantai 66.. lantai & lampu goyangg.. turun tangga jauh.. pake lift ngeri… ada yg ngerasain?? STAY SAFE,” tulisnya di kolom caption.

Beberapa saat kemudian, Atta dan keluarga sudah berada di dalam mobil dan memutuskan untuk pulang ke rumah. 

Bagaimana langkah mitigasi gempa saat berada di lantai atas?

Saat gempa terjadi, tak sedikit orang yang memilih untuk berlarian turun dan keluar dari gedung. Faktanya, hal itu ternyata merupakan hal yang berbahaya.

Kasi Tim Reaksi Cepat Tanggap (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Endro Sambodo menjelaskan beberapa hal yang harus dilakukan saat Anda berada di lantai atas ketika terjadi gempa.

Baca Juga: Ridwan Kamil Minta Tim Medis RS Hasan Sadikin Datang ke Cianjur Bantu Korban Gempa

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah berusaha untuk tidak panik. Pasalnya, panik justru membuat Anda kesulitan memutuskan sesuatu dalam situasi yang berbahaya.

“Anda panik, maka kesempatan untuk menyelamatkan diri akan menurun. Semakin lama Anda panik, maka semakin menurun kesempatan menyelamatkan diri,” kata Endro, seperti dilansir Kompas.com pada 21 Oktober 2019.

Setelah menenangkan diri, segera lindungi diri sendiri, bukan berlari keluar melewati tangga darurat atau bahkan lift. Hal itu dinilai sangat berbahaya.

Umumnya, gempa berlangsung selama 10-20 detik. Pada waktu yang singkat itu, akan sulit seseorang bisa turun dari lantai atas hingga lantai dasar.

Selain itu, gempa membuat permukaan tanah tidak rata dan bergelombang. Besar kemungkinan seseorang akan jatuh ketika berlari.

Baca Juga: Update Gempa Cianjur, Bupati: 56 Orang Meninggal Dunia, Masih Ada Daerah yang Belum Dievakuasi

Endro menyarankan untuk mencari tempat berlindung, seperti di bawah meja, kemudian merunduk, dan melindungi kepala dengan tas atau buku.

"Di dalam bangunan, guncangan gempa akan terasa beberapa saat. Selama terjadi goncangan gempa, upayakan keselamatan diri," jelasnya.

Hindari berlindung di dekat lemari karena ada kemungkinan lemari akan roboh ketika terjadi guncangan. Anda juga dapat berlindung di balik pilar bangunan atau sesuatu yang lebih kuat dibanding dinding.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV, Kompas.com


TERBARU