Jejak Kasus Binomo Indra Kenz, Ditahan, Dimiskinkan hingga Tuntutan 15 Tahun Penjara
Selebriti | 28 Oktober 2022, 07:20 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus penipuan investasi aplikasi opsi biner (binary option) Binomo dan tindak pidana pencucian uang yang didakwakan kepada selebgram Indra Kesuma alias Indra Kenz memasuki tahap putusan.
Indra Kenz bakal menjalani sidang putusan di Pengadilan Negeri Tangerang pada hari ini (28/10/2022).
"Sidang sesuai jadwal besok (hari ini Jumat, red), (28/10/2022) jam 10 pagi," kata Humas Pengadilan Negeri Tangerang, Arief Budi, dilansir TribunJakarta, Kamis (27/10/2022).
Berawal dari Laporan ke Bareskrim
Perkara yang menyeret Indra Kenz sempat menghebohkan masyarakat karena tidak menyangka figur publik seperti dia ternyata mendapatkan kekayaan dari menipu.
Perjalanan kasus penipuan melibatkan Indra Kenz cukup panjang.
Awal mula dugaan penipuan itu terbongkar adalah ketika 8 orang pengguna aplikasi Binomo melapor ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri pada 3 Februari 2022. Saat itu para korban mengaku merugi Rp 2,4 miliar dari aplikasi Binomo.
Baca Juga: Sidang Putusan Kasus Indra Kenz akan Digelar Hari Ini, Ratusan Korban Bakal Hadir
Dugaan tindak pidana saat itu adalah perjudian online, berita bohong yang merugikan konsumen dengan transaksi elektronik, penipuan, dan pencucian uang.
Cara Indra Kenz meraup keuntungan adalah dengan memperlihatkan cara bermain aplikasi Binomo yang diduga sudah dimanipulasi sehingga terlihat selalu menguntungkan.
Orang yang tergiur kemudian mengunduh aplikasi Binomo dan mendaftar untuk bisa bermain opsi biner dengan melakukan deposit sejumlah uang.
Namun, bukannya untung tetapi mereka buntung lantara terus merugi dan tidak seperti yang dijanjikan Indra.
Diperiksa hingga Ditahan
Merespon laporan tersebut, Indra Kenz dipanggil untuk melakukan pemeriksaan. Indra Kenz hadir di Bareskrim Polri pada Kamis (24/2/2022).
Setelah diperiksa selama kurang lebih 7 jam oleh penyidik, pria dengan nama lengkap Indra Kesuma itu ditetapkan sebagai tersangka dan kemudian ditahan.
"Indra Kenz, 26 tahun, kami lakukan penahanan di Rutan Mabes Polri untuk jangka waktu 20 hari, terhitung hari ini 24 Juni 2022 sampai dengan 13 Juli 2022," ucap Kepala Kejaksaan Negeri Tangsel, Aliansyah, dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Tak Terima Dituntut 15 Tahun Penjara, Indra Kenz: Saya Sudah Menerima Konsekuensi Berat, Dimiskinkan
Aset Indra Kenz Disita
Penyidik Bareskrim kemudian menelusuri harta dan aset milik Indra Kenz yang diduga hasil dari tindak kejahatan. Saat itu penyidik menyita aset senilai Rp 67 miliar milik Indra Kenz.
"Penyitaan aset berupa barang dan aset dengan nilai sekitar Rp 67.141.043.715," terang Kasubdit II Dittipideksus Bareskrim Polri, Kombes Pol Candra Sukma Kumara dikutip dari Tribunnews, Kamis (9/6/2022).
Berbagai aset yang disita penyidik terdiri dari akun YouTube dan surel Google Mail, video konten di YouTube, rekening bank, ponsel, mobil Tesla dan Ferrari, tanah serta bangunan, hingga jam tangan mewah bermerek Rolex dan Audemars Piguet.
Bahkan penyidik turut memblokir rekening Indra dan kekasihnya, Vanessa Khong, karena diduga terdapat uang hasil kejahatan.
Orang-orang yang pernah mendapatkan aliran dana dari Indra juga diperiksa penyidik dan diminta mengembalikan uang itu.
Pesohor yang pernah diperiksa polisi terkait aliran dana dari Indra Kenz adalah Deddy Corbuzier, Fuji Utami, Fadly Faisal, dan Jess No Limit.
Baca Juga: Indra Kenz Dituntut 15 Tahun Penjara dan Denda Rp10 Miliar!
Dituntut 15 tahun penjara dan denda Rp 10 miliar
Indra Kenz dituntut 15 tahun penjara atas kasus aplikasi trading ilegal Binomo. Sidang tuntutan perkara telah dilaksanakan di Pengadilan Negeri Tangerang, Rabu (5/10/2022).
"Menjatuhkan pidana penjara selama 15 tahun dikurangi selama masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani," terang Jaksa Penuntut Umum, Yommy Desatria dalam keterangannya, Rabu (5/10/2022), dikutip dari Tribunnews.
Tak hanya mendapat hukuman penjara selama 15 tahun, Indra juga didenda Rp 10 miliar. Apabila tidak dibayar, maka akan diganti dengan pidana kurungan selama 12 bulan.
Oleh jaksa penuntut umum, Indra melakukan tindak pidana menyebarkan berita bohong dan menyesatkan.
Hal tersebut mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik dan pencucian uang.
Penulis : Dian Septina Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV