Heboh Usai Ikut Joget 'Ojo Dibandingke', Ini Cerita Winda Utami sang Juru Bahasa Isyarat HUT RI
Selebriti | 20 Agustus 2022, 14:26 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ada yang mencuri perhatian di tengah penampilan ciamik dari Farel Prayoga pada momen perayaan HUT ke-77 RI, 17 Agustus 2022 lalu, yaitu aksi dari penerjemah bahasa isyarat yang saat itu bertugas.
Juru bahasa isyarat itu mencuri perhatian karena ia juga ikut bergoyang agar bisa dinikmati pemirsa yang tuna rungu.
Winda Utami, yang ditugaskan menerjemahkan lagu ‘Ojo Mbandingke’ itu sukses bikin warganet terhibur dan menjadi viral.
Padahal menurut Winda, dirinya tidak tahu bahwa Farel akan tampil di sana karena tidak ada dalam rundown acara.
"Lagu yang kemarin viral sebenarnya rundown-nya enggak ada, lagu itu enggak ada," kata Winda dilansir Kompas.com, Sabtu (20/8/2022).
Baca Juga: Penerjemah Bahasa Isyarat Turut Bergoyang saat Farel Menyanyi di Hadapan Jokowi
Tapi kemudian Winda dibuat terkejut setelah melihat Farel bersiap menyanyi dan dalam siaran langsung.
Awalnya Winda sempat mendapat tawaran untuk bagiannya dihilangkan saja, mengingat lagu Farel ini juga tidak ada dalam rundown acara.
Namun Winda menolaknya, karena dia yang pernah sekolah di Solo, sedikit banyak tahu tentang isi lagu tersebut.
"Tiba-tiba pas terakhir, Farel muncul, saya masih on the spot, sempet (ditanya) 'mau di take off enggak,' oh enggak usah saya sering denger (lagunya)," ucap Winda.
Diakui Winda, biasanya dia akan memerlukan naskah atau lirik lagu terlebih dahulu agar bisa berdiskusi dengan teman tuli dalam memilih padanan katanya.
"Lebih enak sih kita tahu, karena ada kayak kata-kata yang kita belum tahu isyaratnya, bisa tanya ke tulinya dulu. Cuma karena itu dadakan ya, sekeluarnya aja," ujarnya.
Baca Juga: Lagu ‘Ojo Dibandingke’ Karya Abah Lala Dapat Hak Cipta, Ini Aturan Royalti Musik
Bisindo
Perempuan yang telah mempelajari bahasa isyarat Indonesia (Bisindo) sejak 2011 itu menjelaskan dalam bahasa isyarat, ada tiga hal terpenting yakni isyarat, ekspresi, dan verbal.
JBI dalam penyampaiannya perlu menggambarkan situasi dalam acara tersebut dengan gerakan tubuh.
Winda menginterpretasikan dengan mengisyaratkan tiap-tiap alat musik yang digunakan, serta suasana yang terjadi agar dipahami pemirsa tuli.
“Masalah joget goyang sih itu sih reflek saja, karena saya menggambarkan situasi itu lagunya buat joget enak. Apalagi di situ menteri-menteri pada senyum, pada joget. Nah kalau saya kaku, diam saja, kan nanti situasinya ‘ada apa nih?’ Kan jadi aneh,” ujar Winda, dilansir dari Antara, Sabtu (20/8/2022).
Bisindo tidak seperti bahasa Indonesia pada umumnya yang memiliki pola SPOK (Subyek, Predikat, Obyek, dan Keterangan). Winda mengatakan dalam Bisindo, obyeknya didahulukan.
Misalnya pada lirik 'Wong kok ngene ojok dibanding-bandingke' (Orang seperti ini jangan dibanding-bandingkan).
Dalam Bisindo, akan diinterpretasikan “Orang seperti ini dibanding-bandingkan, jangan.”
Penulis : Dian Septina Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV, Kompas.com, Antara