The Dissident, Film Dokumenter Pembunuhan Keji Jurnalis Jamal Kashoggi
Film | 8 Januari 2021, 00:38 WIBAudiens jadi tahu tak hanya tentang kampanye publik Abdulaziz yang riskan melawan rezim Arab Saudi dan dampak yang ia tanggung sebagai akibatnya, tapi juga tentang kolaborasi rahasianya bersama Kashoggi dan bagaimana kerja sama mereka berperan dalam nasib tragis Kashoggi. Audiens pun jadi mafhum bahwa beberapa hari sebelum pembunuhan itu terjadi, Abdulaziz dan Kashoggi tengah berkolaborasi dalam sebuah kampanye media sosial untuk melawan propaganda Arab Saudi.
Jalur penceritaan yang lain berkisah tentang pembunuhan itu sendiri, dimulai dengan cuplikan rekaman menggugah saat Kashoggi meninggalkan gedung apartemennya sembari bergandegan tangan dengan tunangannya, Hatice Cengiz, lalu menyetop taksi untuk pergi menuju konsulat. Audiens lalu melihat ia melangkah masuk ke gedung konsulat, dan sosoknya tak pernah terlihat lagi. Cuplikan adegan ini lalu disusul dengan transkrip rekaman suara para pembunuh yang keji.
Baca Juga: Paus Fransiskus Dukung Homoseksual dalam Film Dokumenter Francesco
Melalui ‘The Dissident’, Fogel menyampaikan beragam suara, dari rekan sesama jurnalis Kashoggi, teman-teman Kashoggi hingga para jaksa, pejabat intelijen dan ahli teknologi. Agnes Callamard, pelapor khusus PBB dalam kasus tersebut, tidak menyembunyikan keterkejutannya saat ia mendengarkan rekaman pembunuhan Kashoggi. Callamard mendesak penyelidikan atas peran Putera Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman, pewaris tahta Arab Saudi, yang dituding berada di balik aksi pembunuhan itu, yang disangkalnya.
Adegan paling emosional terjadi saat Cengiz menanti selama belasan jam di luar gedung konsulat pada hari naas itu. Ia membagi beragam rekaman suara dan swafoto tentang perjalanan cintanya dengan sang kolumnis The Washington Post. Saat kali pertama bertemu dengannya dalam sebuah konferensi pada Mei 2018, Kashoggi menyapanya dengan, “Betapa kesepiannya ia (Kashoggi).” Kashoggi sendiri, yang sebelumnya merupakan orang dalam di rezim pemerintahan Arab Saudi, terpaksa meninggalkan keluarga dan tanah airnya setelah ia menjadi target serangan rezim Arab Saudi.
Cengiz menunjukkan kursi malas La-Z-Boy yang dibeli Kashoggi untuk mempercantik rumah mereka, sebuah kursi yang membuat Kashoggi sangat bahagia memilikinya. Lalu, setelah Cengiz pulang ke apartemen mereka setelah kematian Kashoggi, ia hanya duduk terdiam di kursi itu sembari mengelus lengan kursi kesayangan Kashoggi. Cengiz sempat menanyakan pada polisi barang-barang yang terakhir kali dibawa Kashoggi. Polisi meminta maaf sembari mengatakan bahwa mereka membutuhkan barang-barang tersebut untuk penyelidikan kasus pembunuhan Kashoggi.
“Saya masih terus bertanya-tanya kapan semua ini akan berakhir, kapan saya akan menjadi manusia normal lagi,” ujar Cengiz. “Saya tak tahu.”
“Saya harap film ini akan membuat nama, hidup dan nilai-nilai Jamal abadi,” kata Cengiz.
Film dokumenter ‘The Dissident’ yang dirilis Briarcliff Entertainment, menuai rating PG-13 oleh Asosiasi Gambar Bergerak Amerika atas materi yang mengandung kekerasan. Berdurasi selama 117 menit, film ini menuai nilai 3,5 dari 4 bintang.
Penulis : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV