Bos Easycash Berharap OJK Pertahankan Bunga Pinjol 0,3 Persen di 2025
Keuangan | 24 November 2024, 14:30 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Direktur Utama PT Indonesia Fintopia Technology (Easycash) Nucky Poedjiardjo Djatmiko berharap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat mempertahankan suku bunga 0,3 persen per hari pada tahun 2025.
Menurutnya, hal itu akan membuat aksesibilitas serta likuiditas pinjaman untuk masyarakat yang belum tersentuh akses perbankan akan lebih terjaga.
Ia mengatakan, aksesibilitas menjadi faktor penting karena terbatasnya akses masyarakat unbanked dan underbanked terhadap pinjaman tunai.
Salah satunya akibat ketiadaan riwayat kredit ataupun kurangnya modal atau jaminan sebagai syarat meminjam.
Baca Juga: Pemerintah Dorong Masyarakat Gunakan KUR Dibanding Pinjol, Bunga Lebih Rendah dan Lebih Aman
Sementara itu, pihaknya mencatat bahwa kebutuhan kalangan tersebut akan pinjaman cukup tinggi.
"Kondisi tersebut menjadi salah satu penyebab maraknya praktik pinjol ilegal," kata Nucky dalam keterangan resminya di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (23/11/2024).
Sebagai informasi, OJK telah menurunkan bunga pinjaman online (pinjol) secara bertahap. Pada 2023, bunga pinjaman konsumtif yang berlaku adalah 0,4 persen per hari.
Angka tersebut turun menjadi 0,3 pada Januari 2024 hingga 2025, lalu akan turun lagi menjadi 0,067 persen pada 2026.
Kebijakan itu ditetapkan Surat Edaran OJK Nomor 19 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Layanan Pendanaan Berbasis Teknologi Informasi, yang diterbitkan pada 8 November 2023.
Baca Juga: Terlilit Utang Pinjol, Lima WNI DIduga akan Jual Ginjal di India: Ditawari 600 Juta Rupiah!
Nucky menuturkan, likuiditas penting agar para pelaku pinjaman online resmi dapat terus menyalurkan pinjaman dana tunai kepada masyarakat yang tidak terlayani sektor keuangan konvensional. Sehingga terhindar dari praktik pinjol ilegal.
Dengan banyaknya pengguna pinjol yang berasal dari segmen unbanked dan underbanked, ia menyatakan bahwa profil risiko dari calon penerima dana yang dianalisa oleh platform pinjaman online pada umumnya relatif lebih tinggi dari profil risiko konsumen produk keuangan konvensional.
Oleh karena itu, jika bunga pinjol diturunkan lagi dari 0,3 persen, akan berpengaruh pada ketahanan platform pinjol terhadap tingkat risiko dari profil peminjam.
Selain meningkatkan ketahanan para penyedia pinjaman online resmi, ia mengatakan bahwa menggencarkan edukasi dan literasi keuangan kepada masyarakat juga penting untuk mencegah mereka terjebak dalam layanan pinjaman online ilegal.
Baca Juga: Pesan OJK Untuk Waspadai Jasa Penawaran Pelunasan Utang Pinjol, Cuma Gali Lubang Tutup Lubang
Sepanjang tahun ini hingga Oktober 2024, pemerintah telah memblokir 2,500 entitas pinjol ilegal, menjadikan total jumlah pinjol yang diblokir sejak 2017 mencapai 9,180 entitas.
“Dengan adanya upaya bersama dalam bentuk edukasi dan literasi yang terencana serta semakin masifnya upaya penindakan terhadap pinjol ilegal diharapkan dapat menjaga stabilnya akses keuangan dan likuiditas di masyarakat,” tutur Nucky Poedjiardjo Djatmiko.
Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada
Sumber : Antara