> >

Jembatan Pulang Balang Jadi Jembatan Cable-Stayed Terpanjang Kedua setelah Suramadu

Ekonomi dan bisnis | 29 Juli 2024, 05:30 WIB
Direktorat Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan, Jembatan Pulau Balang adalah jembatan cable stayed kedua terpanjang di Indonesia, setelah Jembatan Suramadu di Selat Madura. (Sumber: Antara/Andi Firdaus)

PENAJAM PASER UTARA, KOMPAS.TV - Direktorat Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan, Jembatan Pulau Balang adalah jembatan cable-stayed atau kabel panjang kedua terpanjang di Indonesia, setelah Jembatan Suramadu di Selat Madura.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Rachman Arief mengatakan, Jembatan Balang sebagai salah satu penghubung antara Kota Balikpapan dengan Penajam Paser Utara menjadi titik penghubung Balikpapan menuju Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Cable-stayed Jembatan Pulau Balang didesain dengan panjang 804 meter, itu merupakan jembatan terpanjang cable-stayed kedua di Indonesia. Yang pertama, di Jembatan Suramadu 818 meter," kata Rachman di Penajam Paser Utara, Kaltim, Minggu (28/7/2024). 

Ia mengungkap, pelaksanaan pembangunan Jembatan Pulau Balang sudah dimulai sejak 2015 dan rampung pada 2021 melalui skema pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) senilai Rp1,43 triliun.

Baca Juga: Menginap di IKN Mulai Malam Ini, Presiden akan Berkantor di IKN Selama 3 Hari!

"Tentunya (jembatan) cable-stayed ini didesain oleh teman-teman yang menguasai konstruksi jembatan ini dengan sangat baik," ujarnya seperti dikutip dari Antara

Jembatan yang membentang sepanjang 804 meter dengan lebar 22,4 meter ini dilengkapi dengan empat lajur kendaraan.

Jembatan tersebut terletak di lokasi strategis infrastruktur konektivitas IKN yang terhubung dengan ruas Tol IKN 3A Tempadung sejauh 13,4 kilometer, koridor 3B sepanjang 7,3 kilometer, koridor 5A sejauh 6,7 kilometer.

Dari Jembatan Pulau Balang, pengendara juga akan melintasi Bandara VVIP IKN sisi kiri menuju Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.

Baca Juga: Ditanya Soal Investor IKN, Presiden Jokowi: Banyak Komitmen yang Masuk, Tunggu OIKN

Kementerian PUPR sendiri tengah mengejar target penyelesaian pembangunan pelataran (apron) dan landasan pacu (runway) pesawat di Bandara VVIP IKN, agar bisa rampung pada Agustus 2024.

"Kami di tanggal 4 Agustus 2024 diminta untuk menyelesaikan apron dengan luas 180x90 meter," ucap Rachman Arief.

Ia mengatakan, fasilitas apron yang telah masuk dalam proses perencanaan saat ini berjumlah tiga titik yang berfungsi sebagai pendaratan helikopter atau helipad bagi keperluan tamu penting.

Kemudian untuk runway, direncanakan rampung sampai dengan akhir Agustus 2024 sepanjang 2.200 meter dengan luas 3.000 m2.

Baca Juga: Rapat Kabinet di IKN Tunggu Seluruh Menteri Tiba di Tanah Air, Jokowi: Masih Ada yang di Paris

Selain fasilitas apron dan runway, Kementerian PUPR juga perlu memfasilitasi akses jalan dari Bandara VVIP menuju akses jalan provinsi di Kabupaten Penajam Paser Utara. 

Proses penyiapan lahan bagi pembangunan bandara, didukung penuh oleh pemerintah daerah setempat serta stakeholder utama Kementerian PUPR dalam pelaksanaan bandara dan operasional.

"Kemudian nanti kami koordinasikan dengan teman-teman di Kementerian Perhubungan untuk menyiapkan akses dari bandara VVIP menuju jalan provinsi yang kini digunakan," tuturnya. 

Seluruh proyek tersebut sangat bergantung pada situasi cuaca di lapangan pekerjaan agar menghindari kecacatan konstruksi.

Baca Juga: Berkelakar usai Berkendara Motor Bareng Selebritas di IKN, Jokowi Sebut Menteri PUPR Ngebut

Setiap lapisan infrastruktur tengah diperhitungkan secara matang oleh tim konstruksi agar memastikan kekuatan dari struktur fasilitas itu sendiri.

'Jadi, dipesankan oleh Pak Menteri jangan berikan ruang sedikitpun untuk error, jangan ada margin error, kami harus sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan," ujarnya.

Terkait teknis operasional bandara tersebut, menjadi tanggung jawab dari Kementerian Perhubungan sebagai operator.

"Kalau operasional bandara, sudah pasti teman-teman perhubungan yang terkait erat operasional bandara nanti, kami siapkan operasional di Kementerian Perhubungan," katanya.

 

 

 

Penulis : Dina Karina Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Antara


TERBARU