> >

Satgas IKN: Bendungan Sepaku Semoi dan Intake Sepaku Bisa Pasok Air Baku 10 Tahun

Ekonomi dan bisnis | 28 Juli 2024, 15:00 WIB
Bendungan Sepaku Semoi (Sumber: Kontan/Fransiskus Simbolon)

PENAJAM PASER UTARA, KOMPAS.TV- Satuan Tugas (Satgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) menyatakan, kebutuhan air di IKN akan dipasok Bendungan Sepaku Semoi dan Intake Sepaku.

Kedua bendungan itu disiapkan bisa menyuplai air baku untuk IKN selama 10 tahun atau hingga 1 dekade.

Sebagai informasi, air baku adalah air yang dipergunakan sebagai bahan pokok untuk diolah menjadi air siap minum.

Sedangkan air permukaan adalah sumber air yang terdapat di permukaan tanah seperti sungai, waduk, bendungan yang merupakan tampungan air hujan, danau.

"Kami jelaskan, bahwa proses air ada dua sumber yang sekarang siap, yaitu yang dari Bendungan Sepaku Semoi yang disebut air baku dan Intake Sepaku," kata Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis H. Sumadilaga di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Minggu (28/7/2024). 

Ia menjelaskan, Bendungan Sepaku Semoi memiliki kapasitas 2.500 liter per detik, jaraknya 26 km dari IKN. Sementara Bendungan Intake Sepaku berjarak 15,8 kilometer dari IKN dan berkapasitas 3.000 liter per detik.

Baca Juga: Jokowi Ajak Atta Halilintar hingga Raffi Ahmad ke IKN, Agendanya Resmikan Jembatan dan Tinjau Tol

Pasokan air baku dari Bendungan Intake Sepaku sudah dimanfaatkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahap awal pembangunan IKN 2022-2024.  Yaitu sebanyak 300 liter per detik atau setara 10 persen dari kapasitas yang tersedia.

Air baku tersebut saat ini dikelola menggunakan sistem portable water yang memungkinkan pemurnian air hingga bisa diminum langsung dari keran.

"Saat ini, kita proses dulu dari Intake Sepaku sekitar 300 liter per detik yang akan digunakan air minum tahap awal kegiatan di IKN, yaitu di pusat pemerintahan," ujarnya seperti dikutip dari Antara. 

Baca Juga: Istana: Presiden Jokowi Berkantor di IKN Senin Besok, Ajak Ibu Negara Iriana Nginap

Dalam perhitungan Kementerian PUPR, air baku Bendungan Intake Sepaku sanggup menyuplai kebutuhan air hingga 6 juta liter.

Pasokan air baku itu kini ditampung di fasilitas reservoir IKN berkapasitas 2 x 6.000 meter kubik. 

"Kalau kebutuhannya untuk 100.000 sampai 150.000 orang itu sudah cukup," ucapnya. 

Pemerintah akan menambah pasokan air dari kedua bendungn itu ke IKN secara bertahap. Lantaran dalam 10 tahun ke depan pasti akan terjadi penambahan populasi di IKN. 

Baca Juga: Bantal Kursi Whoosh Sudah 6 Kali Dicuri, KCIC Kantongi Data Pelaku dari Penelusuran 44 CCTV

"Nanti kita tambah lagi fasilitas pengolahan dari Bendungan Sepaku Semoi 350 liter per detik, sehingga nanti ini akan cukup sampai 10 tahun seiring dengan tumbuhnya penghuni IKN," sebutnya. 

Pemerintah memang terus bersiap jelang digunakannya IKN sebagai ibu kota baru. Adapun Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan meresmikan Jembatan Pulau Balang pada Minggu (28/7). 

Danis menerangkan, jembatan itu akan menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan di IKN.

Jembatan Pulau Balang membentang 804 meter dengan lebar 22,4 meter dilengkapi dengan empat lajur kendaraan.

Baca Juga: 395 Orang Tewas akibat Kecelakaan di Pelintasan Sebidang sejak 2020, Apa Upaya yang Dilakukan KAI?

Pada bagian tengah jembatan, disangga dengan pylon atau menara jembatan cable stayed 2x8 meter yang berfungsi untuk menahan beban struktur dengan rangkaian tiang konstruksi baja.

Total biaya pembangunan jembatan yang membelah Teluk Balikpapan itu mencapai Rp1,43 triliun dengan masa pelaksanaan pembangunan konstruksi 2015 hingga 2021.

Jembatan tersebut terletak di lokasi strategis infrastruktur konektivitas IKN yang berhubungan dengan ruas Tol IKN 3A Tempadung sejauh 13,4 kilometer, koridor 3B sepanjang 7,3 kilometer, koridor 5A sejauh 6,7 kilometer.

Dari Jembatan Pulau Balang, pengendara juga akan melewati Bandara VVIP IKN sisi kiri menuju KIPP IKN.

"Yang penting itu konektivitas dari Balikpapan menuju IKN. Kalau selama ini kan kita berputar ke arah Semboja sekitar 2,5 jam. Kalau konektivitas kita siapkan berfungsi memangkas waktu tempuh 1,5 jam lebih cepat, sehingga ada penghematan waktu sekitar 1 jam," tutur Danis. 

 

Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada

Sumber : Antara


TERBARU