Ibu Kota Pindah, Jakarta Bakal Jadi Superhub Bisnis-Finansial seperti Astana di Kazakhstan
Ekonomi dan bisnis | 18 Februari 2024, 07:20 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah akan memulai pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) tahun ini. Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono mengatakan, Jakarta akan menjadi kota pusat bisnis dan finansial setelah pemerintahan pindah ke IKN.
Ia menyampaikan, Jakarta akan menjadi superhub atau pusat kegiatan seperti yang sudah dilakukan oleh Kazakshtan dengan Astana, ibu kota baru setelah Almaty.
Oleh karena itu, Indonesia dan Kazakshtan menandatangani nota kesepahaman dan menjadikan IKN dan Astana sebagai sister city.
"Tentu Jakarta akan menjadi financial center, pasti. Bisnis dan financial center akan di sini, kita akan punya financial superhub baru," kata Bambang dalam seminar Masa Depan Jakarta Pasca IKN di Jakarta, Sabtu (17/2/2024).
Baca Juga: Kepala OIKN Sebut Istana Negara dan Hotel Nusantara Siap Dipakai untuk Upacara 17 Agustus 2024
Ia menyebut, pemindahan ibu kota ke IKN akan menciptakan hubungan yang saling menguatkan bagi dua kota, yakni Jakarta akan menjadi pusat bisnis dan finansial, sedangkan IKN kota cerdas dan inklusif.
Jakarta tetap menjadi magnet yang menarik untuk tetap berkembang dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi di luar Pulau Jawa semakin berkembang dan merata.
"Kita akan mempunyai economy superhub (pusat kegiatan ekonomi) di luar Jakarta," ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Regional I Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Abdul Malik mengatakan, peran Jakarta menjadi sangat penting setelah ibu kota negara pindah ke IKN. Sebab, Jakarta sudah menjadi kawasan metropolitan nomor dua terbesar di dunia setelah Tokyo.
Baca Juga: Luhut Sebut Elon Musk Bakal Pasang Starlink di IKN: Saya Teleponan Minggu Lalu
Jakarta dan wilayah penyangga seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi akan menjadi wilayah aglomerasi terbesar di dunia.
"Banyak ahli meramalkan, arahnya itu akan menjadi dua sistem megapolitan, yaitu Jakarta dan cekungan Bandung. Itu akan menjadi dua motor penggerak utamanya," tuturnya.
Sebelumnya, Bambang Susantono juga mengungkap Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking gelombang kelima berupa fasilitas perbankan dan pendidikan di IKN dalam 2-3 minggu mendatang.
"Insyaallah dalam 2-3 minggu ke depan Presiden akan memimpin kembali groundbreaking yang kelima," tutur Bambang.
Baca Juga: Bandara IKN Diuji Coba Juli 2024, Menhub: Bisa Didarati Pesawat Terbesar di Dunia Airbus A380
"Sektor perbankan akan masuk di sana dan beberapa fasilitas pendidikan. Salah satu yang sudah masuk kan Jakarta International School, tapi di sana jadi Nusantara International School, NIS," tambahnya.
Ia menyatakan, total investasi publik dan swasta yang masuk IKN hingga Januari 2024 sebesar Rp47,5 triliun. Sedangkan untuk investasi yang berasal hanya dari swasta sekitar Rp35,9 triliun yang sudah dilakukan groundbreaking dan sekarang berproses.
Beberapa investor swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga sudah mulai membangun hotel bintang lima, kawasan pergudangan dan logistik, Nusantara Warehouse hingga Nusantara Logistic Hub.
Bambang menyebutkan, investasi tersebut bisa menjadi sebuah stimulan atau kepercayaan pasar terhadap rencana pemerintah.
Baca Juga: Pemenang Lelang Tol Getaci Diumumkan Tahun Ini, Tahap 1 Dibangun dari Gedebage sampai Ciamis
"Investasi pemerintah ini akan memicu swasta-swasta lain untuk masuk ke dalam dan makin lama akan macam-macam," ujarnya seperti dikutip dari Antara.
OIKN menargetkan investasi tahun ini sebesar Rp100 triliun, baik dari publik maupun swasta. Investasi publik tersebut bisa berasal dari BUMN hingga lembaga non-pemerintah.
Penulis : Dina Karina Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Antara