Daftar Online Uji Coba LRT Jabodebek Mulai 1 Juli, Link-nya Pantengin Terus di Medsos LRT
Ekonomi dan bisnis | 29 Juni 2023, 06:20 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Bagi anda yang ingin mencoba naik LRT Jabodebek, bisa mendaftar untuk ikut uji coba mulai 1 Juli 2023. Uji coba akan dilakukan mulai 12 Juli-17 Agustus.
Kepala Divisi LRT Jabodebek KAI Mochamad Purnomosidi mengatakan, nanti pihaknya akan mengumumkan tautan atau link pendaftaran uji coba LRT Jabodebek lewat akun media sosial resmi mereka.
"Kemungkinan tanggal 1 (Juli 2023). Kita lagi menyusun skemanya," kata Purnomo kepada wartawan di Stasiun LRT Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (28/6/2023).
"Nanti bisa daftar lewat medsos ya. Ini kami lagi susun bagaimana mekanisme pendaftaran dan pembatasan orang. Kira-kira ini 150-200 orang lah, per hari. Sampai 18 Agustus kan," tambahnya.
Masa uji coba itu juga sebagai soft launching dari LRT Jabodebek. Para penumpang program uji coba akan diberangkatkan di tiga titik keberangkatan. Yaitu Stasiun Harjamukti di Depok, Stasiun Jatimulya di Bekasi, dan Stasiun Dukuh Atas di Jakarta Selatan.
Sebelum dilakukan soft launching, saat ini uji coba operasional LRT masih terus dilakukan. Uji coba saat ini masih dilakukan tanpa membawa penumpang atau uji operasional.
Baca Juga: Menhub Budi Karya dan Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono Tinjau Depo LRT Jabodebek di Dukuh Atas
Menurutnya, uji operasional berjalan lancar dan sesuai rencana. Namun, untuk headway atau jarak perjalanan antarkereta secara keseluruhan belum bisa terlihat karena jumlah rangkaian kereta yang dioperasikan belum sama dengan jumlah saat operasional sebenarnya.
Adapun LRT Jabodebek akan memiliki 31 rangkaian kereta untuk beroperasi di tiga lintas pelayanan. Saat jam sibuk pagi hari dan sore hari, LRT Jabodebek akan mengoperasikan 27 rangkaian kereta. Di luar jam sibuk, 20 rangkaian kereta yang akan dioperasikan.
Uji coba operasional di lintasan tanpa membawa penumpang akan dilakukan sampai 11 Juli. Setelah masa uji selesai, LRT Jabodebek akan beroperasi dengan membawa penumpang dalam jumlah terbatas. Tepatnya pada periode 12 Juli sampai 17 Agustus.
”Di 12 Juli itu kami istilahkan sebagai soft launching,” ucapnya.
LRT tanpa masinis
Sebagai informasi, LRT Jabodebek akan menjadi angkutan umum perkotaan yang beroperasi tanpa masinis. Hal itu dimungkinkan karena LRT Jabodebek beroperasi dengan sistem communication-based train control (CBTC) dengan grade of automation (GoA) level 3.
Sistem CBTC adalah pengoperasian kereta berbasis komunikasi sehingga sistem dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal secara otomatis serta disupervisi secara otomatis dari pusat kendali operasi.
Baca Juga: Pengumuman! Mulai 12 Juli Warga Bisa Jajal LRT Jabodebek, Tarifnya Cuma Rp0 - Rp1
Adapun GoA level 3 adalah tingkat otomasi operasional kereta, di mana pengoperasian dilakukan secara otomatis tanpa masinis, tetapi mensyaratkan masih terdapat petugas operasional di dalam kereta untuk penanganan kondisi darurat dan pelayanan kepada pelanggan.
Untuk tarifnya, pemerintah akan mensubsidi tarif LRT Jabobedek sebesar 35 persen hingga 40 persen. Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengatakan, subsidi itu akan diberikan untuk tarif terjauh.
Yakni dari Stasiun Harjamukti, Depon hingga Stasiun Dukuh Atas.
"Yang jelas ada unsur subsidi, kita ada PSO (public service obligation). Kalau saya lihat skemanya dari jarak terjauh, dari Depok Harjamukti sampai Dukuh Atas, komponen subsidi 35 persen-40 persen, itu kalau jarak terjauh," kata Adita kepada wartawan di Gedung DPR Jakarta, Rabu (24/5).
Saat ini, besaran tarif LRT belum diputuskan dan masih dalam tahap pembahasan. Nantinya kepastian tarif LRT akan diatur dalam Keputusan Menteri (Kepmen) sebagai payung hukumnya.
"Kita lagi finalisasi karena kalau Peraturan Menteri (Permen) kan mesti ada penyelarasan dan sebagainya. Itu dalam tahap finalisasi. Setelah itu akan diturunkan dalam Kepmen. Nah itu dalam Kepmen itu angkanya akan keluar," ujar Adita.
Baca Juga: Menhub Budi Karya Sumadi Bertemu KNR dan KIND di Korsel Bahas MRT Rute Fatmawati-TMII dan LRT Bali
Ia mengungkap LRT Jabodebek akan beroperasi resmi pada Agustus, bersamaan dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Sehingga tarif resmi LRT harus sudah keluar sebelum jadwal operasional.
"Ya harapannya sebelum Agustus harusnya selesai, karena Agustus kan sudah komersial, sudah berbayar. Kita upayakan pasti disosialisasikan dulu," sebutnya.
Sebelumnya, pihak LRT juga sudah mengusulkan tarif LRT Jabodebek yaitu Rp5.000 untuk jarak terdekat, untuk jarak terjauh Rp25.000. Sedangkan untuk tarif rata-rata adalah Rp15.000.
Dari jumlah yang diusulkan itu, pemerintah akan memberikan subsidi. Sehingga tarif resminya akan lebih murah.
"Ada progresifnya, jadi ada tarif rata-rata, jadi jarak terjauhnya itu kira-kira kalau yang kami usulkan ya yang belum ditetapkan adalah mungkin kira-kira Rp24.000 - Rp25.000 untuk jarak terjauh," kata Purnomo pada 17 Januari 2023.
"Kami sedang menunggu penetapan dari pemerintah dari Kementerian Perhubungan karena hal ini terkait dengan besaran subsidi yang akan diberikan pemerintah kepada operasional LRT," sambungnya.
Baca Juga: Long Weekend, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan, Ada Lagi Mulai 3 Juli 2023
Sementara Manager Public Relation LRT Jabodebek Kuswardojo menyatakan, bagi para penumpang LRT, bisa membeli tiketnya dengan mudah.
Cukup menggunakan kartu elektronik yang saat ini sudah banyak digunakan.
Selain itu, seperti MRT Jakarta dan KRL, pihak LRT Jabodebek juga akan mengeluarkan kartu tersendiri.
"Nanti kedepannya kartu uang eletronik apa pun bisa digunakan untuk tapping di LRT. Bisa terintegrasi dengan transportasi umum lain juga. Kemungkinan ke depan kita buat (kartu multi trip LRT) tapi sementra ini untuk mempermudah bisa menggunakan kartu yang ada," tuturnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga pernah mengungkap harga tiket LRT jika berdasarkan tarif keekonomian.
“Jika berdasarkan feasibility study tarif LRT Jabodebek adalah Rp.24.000-25.000, tapi kita kenakan tarif Rp12.000 jadi sekitar 50 persennya itu kita subsidi,” ujar Budi beberapa waktu lalu.
Menhub menambahkan nilai subsidi tarif LRT Jabodebek itu kira-kira berkisar Rp1 - 1,2 triliun per tahun selama 12 tahun. Sehingga totalnya sekitar Rp14 Triliun selama 12 tahun.
Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV