Korea Selatan Resmi Masuki Jurang Resesi
Ekonomi dan bisnis | 23 Juli 2020, 11:30 WIBHanya konsumsi rumah tangga yang mengalami kenaikan sebesar 1,4 persen. Itu terjadi berkat bantuan uang tunai yang diberikan pemerintah, sehingga mendorong pengeluaran masyarakat untuk berbelanja makanan, pakaian, dan kegiatan rekreasi.
"Guncangan virus corona mempercepat perlambatan ekonomi Korsel yang sudah turun sejak 2017," kata Direktur Bank of Korea, Park Yang-Soo.
Sementara itu, Menteri Keuangan Korsel, Hong Nam-Ki, mengatakan penutupan ekonomi global yang belum pernah terjadi sebelumnya melumpuhkan jalur produksi luar negeri Korsel ke Vietnam dan India.
Baca Juga: Komite Covid-19 Melawan Kurva Pandemi, Resesi, dan Utang
Lebih lanjut, Hong Nam-Ki menambahkan, perekonomian Korsel kemungkinan baru akan pulih pada kuartal ketiga.
"Mungkin kita melihat rebound seperti Cina pada kuartal ketiga ketika pandemi melambat dan aktivitas produksi di luar negeri, sekolah dan rumah sakit berlanjut," ujar Hong.
Berbagai ekonom juga melihat tanda-tanda ekonomi terbesar ke empat Asia ini akan mampu berbalik pada kuartal ketiga tahun ini.
Mereka menyebut bahwa ekspor telah menyentuh level terendahnya pada periode April-Juni atau sudah lewat.
Baca Juga: Survei SMRC: Masyarakat Anggap Indonesia di Ambang Resesi
"Saya yakin ekonomi Korsel akan pulih pada paruh tahun kedua tahun ini," ujar Ekonom Senior Societe Generale, Oh Suk-Tae.
Sebagai informasi, pemerintah Korsel telah meluncurkan sekitar 277 triliun won (US$ 231 miliar) sebagai stimulus untuk mengatasi dampak ekonomi yang disebabkan oleh pandemi virus corona atau Covid-19.
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV