> >

Garuda Turunkan Harga Tiket Pesawat untuk Jemaah Haji Jadi Rp32,7 Juta, Ini Penjelasan Dirut

Kebijakan | 15 Februari 2023, 10:21 WIB
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra usai rapat dengan Komisi VIII DPR di Jakarta, Selasa (14/2/2023). Irfan menyatakan, pihaknya bersama Kementerian Agama (Kemenag) sudah sepakat untuk memangkas tiket penerbangan haji, dari Rp 33,4 juta per jemaah menjadi Rp 32.743.992 juta per jemaah. (Sumber: Kompas.com)

"Jadi mohon pengertian, kita memang akan mengambil hanya 2,5 persen margin. Ada risiko di kita, tapi kita akan coba manage semaksimal mungkin," sebut Irfan.

Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan BUMN siap membantu menyelesaikan masalah biaya perjalanan haji yang terbebani oleh mahalnya harga avtur (bahan bakar pesawat).

Kementerian BUMN juga  terus menjalin koordinasi dengan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas maupun Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

"Salah satu komponen besar adalah biaya avtur, dan tentu mengenai biaya haji yang sedang dibicarakan dengan Kemenag dan DPR, kami pada intinya terbuka untuk mereview mengenai perjalanan haji," ujar Erick dalam siaran pers, Selasa (14/2/2023).

Baca Juga: Konsumen Meikarta Bisa Dapat Pengembalian Dana Lewat Skema Titip Jual, Pimpinan DPR Ungkap Prosesnya

Erick menyampaikan persoalan harga avtur dapat memberikan dampak yang signifikan dalam ongkos keberangkatan haji. Mantan Presiden Inter Milan itu mengatakan BUMN berkomitmen penuh dalam membantu meringankan dan memudahkan masyarakat untuk beribadah ke tanah suci.

"BSI, membantu meringankan pengadaan gelang haji yang mungkin bisa menjadi sponsor. Ini masih tahap diskusi lebih jauh antara kami dengan Kemenag. Saya yakin, di bawah kepemimpinan Gus Yaqut, Kemenag terus memberikan pelayanan terbaik bagi para calon jamaah haji kita," kata Erick.

Adapun Garuda Indonesia akan mengangkut 50 persen Jemaah haji yang berangkat tahun ini. Persentase tersebut sudah disepakati antara pihak pemerintah Indonesia dengan pemerintah Arab Saudi. Sedangkan 50 persen sisanya akan dibawa memakai maskapai dari Saudi Arabia.

Lantaran jumlah maskapai yang terbatas dan jemaah yang besar, Garuda berencana menambah pesawat sewa.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas.com


TERBARU