> >

Jelang Imlek, 500.000 Orang Keluar-Masuk China Setiap Harinya

Ekonomi dan bisnis | 18 Januari 2023, 17:51 WIB
Suasana toko swalayan di Distrik Chaoyang, Kota Beijing, China, Kamis (12/1/2023), mulai dipadati para pengunjung seiring dengan dilonggarkannnya protokol kesehatan antipandemi COVID-19. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

Baca Juga: 7 Larangan di Hari Pertama Imlek yang Dipercaya Bisa Bawa Sial, Keramas hingga Cuci Pakaian

Kantor Informasi Dewan Pemerintahan China mengumumkan Chunyun 2023 berlangsung selama 40 hari mulai 7 Januari hingga 15 Februari.

Kementerian Transportasi China (MOT) dalam jumpa pers tersebut memperkirakan, akan terjadi 2,09 miliar perjalanan penumpang selama musim Chunyun tahun ini atau meningkat 99,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Penumpang pesawat dan kereta api serta pengguna jalan raya akan meningkat 70,3 persen dibandingkan sebelum pandemi pada 2019," kata penanggung jawab Chunyun 2023 di MOT,  Xu Chengguang, dikutip dari Antara.

Otoritas China kini telah mengimplementasikan kebijakan baru antipandemi COVID-19 yang lebih longgar.

Para pemudik sudah tidak lagi diwajibkan menunjukkan hasil tes negatif COVID-19 dan tidak menggunakan kode kesehatan. Alat pengatur suhu di bandara dan stasiun kereta api juga sudah tidak lagi dipasang.

Baca Juga: Simak Ide Angpau Selain Uang Tunai untuk Rayakan Imlek 2023

Pelaku perjalanan internasional tidak lagi diwajibkan karantina setibanya di China.

"Para pelajar dan mahasiswa yang mengisi libur semester di berbagai daerah di China itu juga memberikan kontribusi sebesar 55 persen," ujarnya.

Mudik selama Imlek di China merupakan yang terbesar di dunia, mengingat jumlah penduduk China lebih dari 1 miliar jiwa dan semuanya merayakan Imlek.

MOT akan bekerja keras menghadapi lonjakan arus mudik yang terjadi di tengah lonjakan kasus positif COVID-19 untuk menjamin kelancaran dan keselamatan perjalanan miliaran jiwa warga China.

Penulis : Dina Karina Editor : Purwanto

Sumber : Antara


TERBARU