Intip Sejarah Pasar Kue Subuh Senen yang akan Tutup Setelah 34 Tahun Beroperasi
Ekonomi dan bisnis | 11 Januari 2023, 12:41 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Pasar kue subuh di kawasan Pasar Senen, Jakarta Pusat, akan ditutup setelah beroperasi selama puluhan tahun. Hal itu disampaikan langsung pengelola Pasar Senen, Senen Jaya Mall.
"Setelah beroperasi sejak 2017, terpaksa pusat kue tradisional terbesar di Jakarta harus tutup :( Sebelum #kuesubuh di blok 5 tutup, ada cerita apa kalian di sini?," cuit akun Twitter resmi @senenjayamall, Selasa (10/1/2023).
Belum ada keterangan resmi mengenai penyebab tutupnya pasar kue legendaris itu. Begitu juga dengan penutupan yang akan berlangsung permanen, atau ditutup sementara untuk relokasi ke tempat baru seiring penataan kawasan Pasar Senen.
Para pedagang kue subuh memang baru menempati lokasi di blok 4-5 Pasar Senen pada 2017, setelah kebakaran besar melanda lokasi lama. Namun sebenarnya, Pasar Kue Subuh Senen sudah ada sejak 1988 atau 34 tahun lalu.
Baca Juga: Heru Budi Buka Suara soal Tarif ERP Jakarta, Segini Besaran yang Diusulkan
Yakni ketika seorang pedagang kue bernama Elkana Tju bersama keempat rekannya menggelar lapak kue untuk mereka berjualan.
"Jadi waktu itu mereka berlima dagang hanya untuk memenuhi kebutuhan kue bagi warga Senen dan sekitarnya," kata Property Management Coordinator for Trade Centre PT Jaya Real Property Tbk Shindu Hariyadi Wibisono seperti dikutip dari Kompas.com.
Ia bercerita, waktu itu hanya ada sekitar lima meja lapak yang berjejer sejak pukul 02.00 WIB hingga 08.00 WIB pagi. Namun semakin lama, banyak orang yang mulai ikut berdagang. Jumlah lapak pun bertambah hingga mencapai 50 pedagang.
"Sampai pada tahun 1991, Elkana mengajukan izin ke pengelola Pasar Senen Blok 4 untuk menggunakan area parkir sebagai area dagang kue subuh," ujarnya.
Baca Juga: Harga Mobil Toyota Naik Termasuk Calya, Berikut Daftar Terbaru Tahun 2023
Karena lokasinya yang strategis, pembeli pun berdatangan ke lapak kue tersebut. Hal itu ikut memancing pedagang lainnya berjualan, hingga sebesar sekarang. Luas pasar bertambah menjadi 1.760 meter persegi serta dapat menampung sekitar 700 lapak.
Harga kue yang ditawarkan murah dan tersedia berbagai jenis kue. Pembelinya bukan hanya dari dalam kota Jakarta, namun juga dari berbagai kota lainnya seperti, Bekasi, Depok, Bogor (Jawa Barat), Tangerang hingga Cilegon (Banten).
Shindu mengatakan, sedikitnya 500-700 pengunjung datang dengan nilai transaksi mencapai Rp600 juta hingga Rp800 jutaan per malam.
Meski populer dengan sebutan Pasar Subuh, namun jam operasionalnya berubah sejak tahun 1995. Masyarakat dapat menikmati jajanan favorit di tempat ini mulai pukul 19.00 WIB malam hingga 06.00 WIB pagi.
“Sesi pertama, jam 7 malam sampai 2 pagi biasanya yang beli sebagian besar adalah grosir atau reseller dari area Jabodetabek," ucap Shindu.
Baca Juga: Pedagang Pernak-Pernik di Pecinan Meraup Berkah Imlek
Sementara pukul 02.00 WIB sampai 06.00 WIB pagi, pasar ini melayani pembeli menengah dan kecil seperti pengusaha katering dan ibu-ibu rumah tangga yang sedang menggelar hajatan di rumah atau kantor.
Saat ini, kawasan Pasar Senen tengah direvitalisasi.
Terakhir, pasar ini mengalami kebakaran pada tahun 2017. Kebakaran terjadi di Pasar Senen Blok 1 dan 2. Akibatnya, pedagang pasar harus pindak ke Blok 4 dan 5.
Area parkir yang kurang mencukupi hingga pungutan liar terkadang juga menjadi tantangan pengelola pasar.
Untuk mengembalikan kejayaan dan pamor Pasar Senen seperti tahun 1990-an, pengelola berencana merevitalisasi kawasan ini menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, seni, budaya, kuliner, dan gaya hidup urban Jakarta.
Program revitalisasi kawasan Senen, mencakup area di sekitar Tugu Tani, Kwitang hingga Pasar Senen. Mulai dari pusat belanja (shopping mall), trade center, apartemen, kondominium hotel, hotel, plaza terbuka, ruang terbuka hijau, dan pusat kuliner Nusantara, akan dikembangkan di kawasan ini.
Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV, Kompas.com