Intip Sejarah Pasar Kue Subuh Senen yang akan Tutup Setelah 34 Tahun Beroperasi
Ekonomi dan bisnis | 11 Januari 2023, 12:41 WIBKarena lokasinya yang strategis, pembeli pun berdatangan ke lapak kue tersebut. Hal itu ikut memancing pedagang lainnya berjualan, hingga sebesar sekarang. Luas pasar bertambah menjadi 1.760 meter persegi serta dapat menampung sekitar 700 lapak.
Harga kue yang ditawarkan murah dan tersedia berbagai jenis kue. Pembelinya bukan hanya dari dalam kota Jakarta, namun juga dari berbagai kota lainnya seperti, Bekasi, Depok, Bogor (Jawa Barat), Tangerang hingga Cilegon (Banten).
Shindu mengatakan, sedikitnya 500-700 pengunjung datang dengan nilai transaksi mencapai Rp600 juta hingga Rp800 jutaan per malam.
Meski populer dengan sebutan Pasar Subuh, namun jam operasionalnya berubah sejak tahun 1995. Masyarakat dapat menikmati jajanan favorit di tempat ini mulai pukul 19.00 WIB malam hingga 06.00 WIB pagi.
“Sesi pertama, jam 7 malam sampai 2 pagi biasanya yang beli sebagian besar adalah grosir atau reseller dari area Jabodetabek," ucap Shindu.
Baca Juga: Pedagang Pernak-Pernik di Pecinan Meraup Berkah Imlek
Sementara pukul 02.00 WIB sampai 06.00 WIB pagi, pasar ini melayani pembeli menengah dan kecil seperti pengusaha katering dan ibu-ibu rumah tangga yang sedang menggelar hajatan di rumah atau kantor.
Saat ini, kawasan Pasar Senen tengah direvitalisasi.
Terakhir, pasar ini mengalami kebakaran pada tahun 2017. Kebakaran terjadi di Pasar Senen Blok 1 dan 2. Akibatnya, pedagang pasar harus pindak ke Blok 4 dan 5.
Area parkir yang kurang mencukupi hingga pungutan liar terkadang juga menjadi tantangan pengelola pasar.
Untuk mengembalikan kejayaan dan pamor Pasar Senen seperti tahun 1990-an, pengelola berencana merevitalisasi kawasan ini menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, seni, budaya, kuliner, dan gaya hidup urban Jakarta.
Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV, Kompas.com