Mengenal Smart Meter PLN, Pengganti Meteran Konvensional yang Bisa Bikin Tagihan Listrik Lebih Hemat
Ekonomi dan bisnis | 28 Desember 2022, 08:32 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - PLN akan menggunakan smart meter atau meteran pintar di rumah para pelanggannya, untuk mengukur pengunaan listrik dengan cara yang lebih efisien. Bahkan PLN menargetkan, ada 1 juta pelanggan yang memakai smart meter hingga akhir tahun ini.
Adapun smart meter merupakan pengganti meteran konvensional yang saat ini digunakan masyarakat.
Smart Meter berupa perangkat elektronik yang memiliki kemampuan untuk melacak dan mencatat penggunaan listrik yang terhubung di rumah pelanggan. Dengan menggunakan smart meter, pencatatan konsumsi listrik secara otomatis dan kemudian mengirimkan data tersebut ke perseroan.
Kementerian ESDM dan PLN berencana untuk memperluas penggunaan smart meter di masyarakat.
Koordinator Perlindungan Konsumen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Sugeng Prahoro mengatakan, perkiraan biaya investasi untuk menggantikan meteran konvensional butuh dana Rp10 triliun dalam jangka waktu 15 tahun.
"Pemasangan Smart Meter diutamakan untuk konsumen potensial dan wilayah yang layak dalam pembangunan infrastruktur AMI (Advanced Metering Infrastructure). Pada tahun 2022, diproyeksikan telah terpasang meter AMI sebanyak 1 juta konsumen," kata Sugeng dikutip dari laman resmi ESDM.
Smart Meter sebenarnya juga bisa digunakan untuk mencatat pemakaian gas di rumah pelanggan yang sudah terpasang Jaringan Gas (Jargas) milik Perusahaan Gas Negara (PGN).
Mengutip dari laman resmi PGN, Rabu (28/12/2022), berikut adalah fungsi dan manfaat Smart Meter:
Baca Juga: Petugas PLN Diduga Pukul Warga Lantaran Listrik Nunggak 1 Bulan!
Fungsi
- Melakukan pencatatan otomatis pemakaian pelanggan
- Otomasi penutupan operasi pelanggan jika pelanggan melakukan penunggakan
- Integrasi dengan system billing dan payment PLN dan PGN
- Deteksi dini jika terjadi ketidakwajaran pemakaian pelanggan
- Sistem monitoring pemakaian pelanggan
- Mendukung bisnis perusahaan untuk pelanggan prabayar dan pasca bayar
Manfaat
- Tidak perlu dilakukan pencatatan manual pelanggan
- Data pengukuran pelanggan lebih valid dan dapat dipantau secara realtime
- Tidak ada tunggakan tagihan pelanggan
- Mengurangi biaya operasi aktivasi dan deaktivasi pelanggan, dengan teknologi buka tutup secara otomatis
- Mendukung bisnis perusahaan untuk pelanggan pra-bayar dan pasca bayar
- Mendukung pencatatan pendapatan perusahaan untuk pelanggan pasca bayar secara cash based bukan estimasi pemakaian
- Mempermudah pelanggan dalam monitoring konsumsi pemakaian sehingga pelanggan bisa melakukan efisiensi
Pekan lalu, PLN telah menandatangani kontrak Pengadaan Managed Services (Sewa Beli) State Grid Corporate of China (SGCC), untuk pengembangan layanan Advance Metering Infrastructure (AMI) di Indonesia. Tujuannya, untuk meningkatkan akurasi tagihan listrik pada pencatatan meter dalam setiap transaksi energi listrik.
Baca Juga: Cuaca Buruk, Harga Cabai di Karimunjawa Tembus Rp200.000/Kg, Stok Sembako Menipis
AMI merupakan bagian dari Smart Grid, atau pembangunan jaringan tenaga listrik berbasis teknologi informas. AMI bakal melengkapi digitalisasi pelayanan PLN pada sisi pelanggan.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan dalam dua setengah tahun terakhir, PLN terus melakukan Inovasi, Transformasi dan Efisiensi berbasis digital.
“Jadi selama 2,5 tahun terakhir, PLN telah bekerja keras untuk mengimplementasikan smart meter dalam rangka transformasi sebagai pilar penting Smart Grid,” kata Darmawan dalam keterangan persnya pekan lalu.
“Ini juga menjadi salah satu wujud konkret transformasi perusahaan yang kami lakukan. Kami melakukan terobosan melalui Smart Grid sehingga bisa memberikan pasokan yang lebih baik kepada seluruh pelanggan,” ucapnya.
Baca Juga: Cuaca Buruk, Harga Cabai di Karimunjawa Tembus Rp200.000/Kg, Stok Sembako Menipis
Darmawan berharap dengan adanya kerja sama ini maka pengembangan smart meter berbasis AMI bisa meningkatkan akurasi tagihan listrik dan hasil baca meter. Sehingga memberikan efisiensi bagi PLN dan ketepatan bagi pelanggan.
“Kami akan menjadi lebih akuntabel, di mana kualitas dan kuantitas data yang diterima melalui teknologi ini juga akan semakin terjamin sehingga ke depan akan semakin efisien,” ujar Darmawan.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber :