> >

Jokowi Ungkap Banyak Aset Negara Dibiarkan Nganggur, Sentil Swasta dan BUMN: Dipikir Saya Tidak Tahu

Ekonomi dan bisnis | 21 Desember 2022, 13:42 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan saat ini banyak aset-aset negara yang tidak produktif bahkan sampai nganggur belasan hingga puluhan tahun. (Sumber: KOMPAS/HERU SRI KUMORO)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan saat ini banyak aset-aset negara yang tidak produktif bahkan sampai nganggur belasan hingga puluhan tahun.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam Outlook Perekonomian Indonesia 2023, Rabu (21/12/2022).

 

"Salah satu hal yang sangat berat adalah bahwa kita ini terlalu banyak membiarkan aset-aset negara menjadi aset-aset yang tidur, dan aset-aset yang nganggur, tidak produktif," kata Jokowi.

Salah satunya, kata dia, adalah aset negara berupa lahan. Terkait hal ini Kepala Negara pun 'mencolek' perusahaan swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Jokowi mengatkan pemerintah telah memberikan izin konsensi, baik ke swasta maupun BUMN. Namun kenyataannya lahan tersebut tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya. 

"Kementerian memberikan izin kepada swasta maupun BUMN, diberi izin, konsesi 20 tahun, tidak diapa-apain, 15 tahun tidak diapa-apain, 10 tahun tidak diapa-apain," tegasnya. 

Oleh sebab itu, Jokowi mengaku telah memerintahkan kepada Menteri Investasi atau Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan juga Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif untuk mencabut konsesi tersebut.

Baca Juga: Tok! Jokowi Larang Ekspor Bijih Bauksit Mulai Juni 2023

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun berujar, saat ini sudah sebanyak 2.078 izin lahan yang telah dicabut.

"Kemarin dicabut 2.078 konsesi-konsesi baik konsesi hutan maupun konsesi tambang, cabut dan berikan kepada yang memiliki kemampuan baik finansial, kemampuan SDM untuk menggarap aset-aset itu menjadi aset-aset yang produktif, sehingga memberikan dampak yang positif pada ekonomi kita," jelas Jokowi. 

Selain aset lahan, Jokowi juga mengatakan terdapat banyak aset negara berbentuk gedung yang nganggur, di mana gedung yang dibangun pemerintah tidak dipakai dan disewakan.

Tak hanya itu, Presiden juga menyebut, banyak kementerian, lembaga, BUMN yang membeli barang yang kemudian tidak dioperasionalkan dan malah ditumpuk di gudang.

"Dibangun gedung, dibiarkan nganggur, disewakan juga tidak, dipakai juga tidak. Dibelikan peralatan, tidak dioperasionalkan ditumpuk di gudang banyak itu. Coba cek di dinas-dinas, di BUMN banyak sekali.

Dia pun menegaskan bahwa banyaknya aset negara yang nganggur inilah yang menyebabkan Indonesia tidak produktif. Jokowi kemudian menekankan hal-hal seperti ini harus dihentikan.

"Dipikir saya enggak tahu, tahu, Ini harus dihentikan. Ini tidak produktif. Hal ini yang menyebabkan kita tidak produktif," kata Jokowi menegaskan.

Baca Juga: Jokowi Sebut PPKM Mungkin akan Dihentikan Akhir Tahun Ini



 

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU