KAI Tambah Tiket Kereta untuk Libur Natal dan Tahun Baru 2023, Ini Detailnya
Ekonomi dan bisnis | 12 Desember 2022, 07:39 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Untuk melayani kebutuhan masyarakat selama Libur Natal dan Tahun Baru, PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyiapkan 2.236.021 tiket kereta api jarak jauh. Vice President Public Relations PT KAI Joni Martinus menyampaikan, hingga 8 Desember 2022 sudah 429.249 tiket sudah dipesan oleh masyarakat. Jumlah itu sekitar 20 persen dari tiket yang tersedia. Tiket akan ditambah.
"56 operasi kereta api akan ditambahkan sepanjang masa Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, tepatnya pada keberangkatan 22 Desember 2022 hingga 8 Januari 2023. Tercatat ada 513.348 tempat duduk yang ditambahkan untuk mengakomodasi permintaan di hari libur tersebut," kata Joni seperti dikutip dari Kompas.id, Senin (12/12/2022).
Agar tidak kehabisan tiket, Joni mengimbau masyarakat untuk memesannya dari jauh-jauh hari. Ia menyebut, perjalanan kereta ditambah untuk rute-rute favorit masyarakat. Yakni rute Jakarta-Solo, Jakarta-Surabaya, Bandung-Purwokerto, dan Yogyakarta-Surabaya.
“PT KAI berharap masyarakat dapat segera memesan tiket dari jauh-jauh hari, karena tiket kereta api masa Libur Natal dan Tahun Baru 2023 masih cukup banyak tersedia. Tiket sudah dapat dipesan mulai 22 November lalu, melalui aplikasi KAI Access, web kai.id, dan seluruh channel penjualan online resmi lainnya,” tutur Joni.
Baca Juga: Tiket Kereta Api Promo 12.12, Siap-Siap Rebutan Malam Ini sampai Besok
Ia pun mengingatkan calon penumpang untuk memperhatikan syarat naik kereta api jarak jauh terbaru. Di mana penumpang kereta api jarak jauh berusia 18 tahun ke atas harus sudah menerima vaksinasi ketiga atau booster (penguat). Adapun pelanggan usia 6-17 tahun wajib telah menerima vaksinasi kedua.
Ada juga calon penumpang yang sudah membeli tiket dari bulan lalu. Misalnya Aldi (27), seorang pekerja di Jakarta yang berasal dari Jawa Tengah. Ia telah membeli tiket musik sejak November kemarin. Aldi tak mau rencana merayakan Natal bersama keluarga, gagal karena kehabisan tiket.
Ia memesan tiket untuk keberangkatan 23 Desember 2022. Tanggal tersebut banyak dipesan dan begitu juga dengan tiket pada awal Januari. Sehingga dia pun berencana segera memesan tiket pulang.
Tapi ada juga calon penumpang yang baru membeli tiket seminggu sebelum keberangkatannya. Seperti Janening, yang akan berangkat ke Jawa Timur pada 17 Desember tapi baru memesan tiket 11 Desember 2022. Janening membeli tiket lewat aplikasi KAI sehingga bisa leluasa memilih tempat duduk.
Baca Juga: Siap-Siap Libur Nataru 2023! Pemerintah Siapkan 2 Tol Beroperasi dan 8 Tol Fungsional, Cek Jalurnya
“Sebenarnya kalau pakai pesawat lebih cepat, tapi kereta api lebih murah. Selain itu, kereta api juga sampai ke tujuan akhir saya di Jombang. Kalau naik pesawat, saya turunnya di Juanda, Surabaya, terus saya harus ke Jombang lagi naik kereta antarkota. Untungnya pemesanan mudah di aplikasi jadi saya nggak kelewatan sebelum tiket dekat Natal habis,” tutur Janening kepada Harian Kompas.
Sementara itu, pengamat transportasi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang Djoko Setijowarno memprediksi, selama periode Nataru 2023 jumlah penumpang akan lebih banyak dibanding periode yang sama tahun lalu. Lantaran, kegiatan masyarakat sudah tidak dibatasi seiring berakhirnya pandemi.
"Masyarakat akan memanfaatkan waktu liburan panjang ini karena restriksi pandemi sudah menyusut. Selain untuk mudik dan merayakan hari raya Natal dan Tahun Baru, banyak masyarakat lainnya juga akan berlibur dan berwisata selama Nataru,” kata Djoko.
Oleh karena itu, ia menilai pemerintah harus menjamin keamanan dan kenyamanan transportasi, baik mereka yang menggunakan kereta api, kapal, pesawat, bus, maupun mobil pribadi. Apalagi, liburan hari raya Natal 2022 bertepatan dengan akhir pekan sehingga lebih banyak masyarakat akan beperjalanan wisata atau berlibur ke luar kota maupun luar pulau.
Baca Juga: Konsumen Meikarta Protes, Lippo Group: Serah Terima Apartemen Tetap Jalan Sampai 2027
Pemerintah pun memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level satu untuk antisipasi mobilisasi Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Artinya, protokol kesehatan tetap diwajibkan meskipun tidak ada pembatasan kapasitas penumpang pada transportasi massal. Hal ini berbeda dengan Natal dan Tahun Baru tahun lalu ketika jumlah penumpang transportasi massal dibatasi 75 persen.
Menurut hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan, sebanyak 60,6 juta masyarakat Indonesia akan bermobilisasi selama hari raya Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Sebanyak 36,40 persen memanfaatkan hari libur untuk pulang kampung, 36,36 persen berlibur ke tempat-tempat wisata, 19,22 persen merayakan hari raya di kampung halaman, dan 8 persen sisanya beralasan lain-lain.
Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) merupakan daerah-daerah tertinggi asal pelaku perjalanan. Adapun daerah-daerah tertinggi tujuan pelaku perjalanan yakni Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Di Jabodetabek, sekitar 7,3 juta orang akan berlibur dengan tujuan tertinggi ke Jawa Barat dan Jawa Tengah. Moda transportasi tertinggi yang akan digunakan masyarakat Jabodetabek untuk perjalanan di periode Natal dan Tahun Baru adalah mobil pribadi, kereta api, dan bus wisata.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas.id