> >

Setelah Shalat 2 Rakaat, Jokowi dan MBZ Resmikan Masjid Sheikh Zayed di Solo

Ekonomi dan bisnis | 14 November 2022, 09:52 WIB
Presiden Joko Widodo dan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) meresmikan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, pada Senin (14/11/2022) pagi. (Sumber: Tangkapan Layar YouTube Setpres/Dina Karina )

SOLO, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo dan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) meresmikan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, pada Senin (14/11/2022) pagi. 

Begitu tiba di Bandara Adi Sumarmo, Jokowi dan MBZ langsung menuju Masjid yang berlokasi di wilayah Gilingan tersebut. Sepanjang jalan, keduanya disambut oleh ribuan siswa-siswi SD hingga SMA di Solo, yang berdiri sambil mengibar-ngibarkan bendera Indonesia dan Uni Emirat Arab. 

Setelah sampai, Jokowi dan MBZ kemudian melaksanakan shalat sunah Tahiyatul Masjid 2 rakaat. Shalat tersebut merupakan shalat penghormatan untuk masjid, yang dilakukan umat Islam setiap memasuki Masjid. 

Selanjutnya, keduanya menandatangani prasasti tanda peresmian masjid, dilanjutkan dengan pembacaan doa. Lalu mereka melakukan seremoni penanaman pohon sala di halaman masjid. 

Baca Juga: Pengamanan G20: 14 Kapal Perang, 4 Jet Tempur, dan 18.300 Personel TNI-Polri.

Keduanya juga menaruh tanah dan menuangkan air ke lubang yang sudah ditanami dengan bibit pohon sala tersebut. Setelah itu, keduanya berfoto bersama lalu meninggalkan masjid menumpangi mobil yang sama.

Jokowi sempat menyapa masyarakat yang berkumpul di depan masjid sebelum memasuki mobil. 

 

Jokowi didampingi oleh sejumlah menteri seperti Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Wali kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Masjid Sheikh Zayed tersebut berlokasi di Gilingan, Solo dan merupakan hadiah dari Pemerintah Persatuan Emirat Arab (PEA) kepada Indonesia. Lokasi berada di Jl Ahmad Yani atau bersebelahan dengan viaduk Gilingan. 

Baca Juga: 5 Fakta Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Simbol Persahabatan UEA dan Indonesia, Diresmikan Hari Ini

Masjid ini dirancang mirip aslinya dengan empat menara menjulang, satu kubah utama, dikelilingi kubah-kubah kecil, dan ornamen bangunan Timur Tengah.

Pembangunan masjid berbiaya kurang lebih Rp300 miliar itu dimulai dengan peletakan batu pertama pada 6 Maret 2021 lalu. 

Masjid ini dibangun oleh BUMN Waskita Karya. Dalam akun Instagram Waskita Karya, disebutkan masjid itu memiliki spesifikasi yang luar biasa, terutama di bagian kubah dan lantainya. Masjid ini dilengkapi 82 kubah bergaya Maroko yang dihiasi batu pualam putih.

Lantai dan sebagian dinding Masjid Raya Sheikh Zayed juga tampak megah karena menggunakan marmer Italia. Marmer tersebut didatangkan dari negara asalnya dan dibeli dengan harga fantastis. Pemasangan marmer itu mendapat porsi terbesar dalam pembangunan masjid tersebut.

Selain itu, diungkapkan pula pelataran masjid tersebut akan serupa dengan Masjid Badshahi di Kota Lahore, Pakistan, yang memiliki gaya Mughal.

Baca Juga: Saat Erick Thohir Ditanya "Apakah Menyesal Jadi Menteri BUMN?"

Sementara dari situs resmi Pemkot Solo, Masjid Raya Sheikh Zayed disebutkan dibangun dua lantai, dengan luas bangunan utama masjid sekitar 8.000 meter persegi. Masjid tersebut dilengkapi ruang VIP, perpustakaan seluas 20 meter persegi, serta basement yang digunakan untuk tempat wudu putra dan putri.

Tak hanya dijadikan sebagai tempat ibadah, masjid ini juga memiliki perpustakaan yang bisa dimanfaatkan untuk menambah sarana edukasi bagi masyarakat.

Sekitar kompleks Masjid Raya Sheikh Zayed yang megah tersebut akan dibangun Islamic Center. Nantinya, di tempat tersebut dapat menjadi pusat pendidikan dan pengajaran Islam. Dalam Islamic Center, akan didirikan TPA, tafsir Al-Qur’an, madrasah, dan juga tempat pengembangan ekonomi syariah dengan produk-produk halal market

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber :


TERBARU