> >

Setelah Shalat 2 Rakaat, Jokowi dan MBZ Resmikan Masjid Sheikh Zayed di Solo

Ekonomi dan bisnis | 14 November 2022, 09:52 WIB
Presiden Joko Widodo dan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) meresmikan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, pada Senin (14/11/2022) pagi. (Sumber: Tangkapan Layar YouTube Setpres/Dina Karina )

Baca Juga: 5 Fakta Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Simbol Persahabatan UEA dan Indonesia, Diresmikan Hari Ini

Masjid ini dirancang mirip aslinya dengan empat menara menjulang, satu kubah utama, dikelilingi kubah-kubah kecil, dan ornamen bangunan Timur Tengah.

Pembangunan masjid berbiaya kurang lebih Rp300 miliar itu dimulai dengan peletakan batu pertama pada 6 Maret 2021 lalu. 

Masjid ini dibangun oleh BUMN Waskita Karya. Dalam akun Instagram Waskita Karya, disebutkan masjid itu memiliki spesifikasi yang luar biasa, terutama di bagian kubah dan lantainya. Masjid ini dilengkapi 82 kubah bergaya Maroko yang dihiasi batu pualam putih.

Lantai dan sebagian dinding Masjid Raya Sheikh Zayed juga tampak megah karena menggunakan marmer Italia. Marmer tersebut didatangkan dari negara asalnya dan dibeli dengan harga fantastis. Pemasangan marmer itu mendapat porsi terbesar dalam pembangunan masjid tersebut.

Selain itu, diungkapkan pula pelataran masjid tersebut akan serupa dengan Masjid Badshahi di Kota Lahore, Pakistan, yang memiliki gaya Mughal.

Baca Juga: Saat Erick Thohir Ditanya "Apakah Menyesal Jadi Menteri BUMN?"

Sementara dari situs resmi Pemkot Solo, Masjid Raya Sheikh Zayed disebutkan dibangun dua lantai, dengan luas bangunan utama masjid sekitar 8.000 meter persegi. Masjid tersebut dilengkapi ruang VIP, perpustakaan seluas 20 meter persegi, serta basement yang digunakan untuk tempat wudu putra dan putri.

Tak hanya dijadikan sebagai tempat ibadah, masjid ini juga memiliki perpustakaan yang bisa dimanfaatkan untuk menambah sarana edukasi bagi masyarakat.

Sekitar kompleks Masjid Raya Sheikh Zayed yang megah tersebut akan dibangun Islamic Center. Nantinya, di tempat tersebut dapat menjadi pusat pendidikan dan pengajaran Islam. Dalam Islamic Center, akan didirikan TPA, tafsir Al-Qur’an, madrasah, dan juga tempat pengembangan ekonomi syariah dengan produk-produk halal market

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber :


TERBARU