2023 Dunia Resesi, Indonesia Terbantu Belanja Kampanye Parpol di Tahun Politik
Ekonomi dan bisnis | 13 Oktober 2022, 11:20 WIB“Kekhawatiran orang pada tahun politik biasanya terhadap kebijakan yang menyebabkan ketidakpastian, apakah akan ada reformasi atau tidak,” ujarnya.
Diberitakan Kompas TV sebelumnya, Chatib Basri memastikan Indonesia tidak termasuk negara yang masuk dalam jurang resesi. Meskipun Indonesia tetap akan terkena dampak berupa perlambatan pertumbuhan ekonomi.
"Kalau ditanya apakah Indonesia akan resesi atau tidak, jawaban saya tidak," ujar Chatib usai acara Investor Daily Summit 2022, seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (12/10/2022).
Ia menjelaskan, dampak negatif dari pelemahan ekonomi global akan lebih dirasakan pada negara-negara yang kontribusi ekspor ke PDB besar. Chatib mencontohkan Singapura, yang nilai ekspornya berkontribusi ke PDB lebih dari 200 persen.
Baca Juga: Tangkal Hoaks di Pemilu 2024, Kemkominfo Bangun Digital Culture untuk Jaga Demokrasi
Hal itu akan membuat ekonomi Singapura terpengaruh saat ekonomi global. Sedangkan Indonesia, kontribusi ekspor ke PDB masih minim, yaitu sekitar 25 persen sehingga meski ekonomi dunia melemah, tidak berpengaruh banyak terhadap perekonomian Indonesia.
"Porsi ekspor kita terhadap PDB relatif kecil dibandingkan dengan negara seperti Singapura atau Malaysia. Saya bisa membayangkan bahwa goncangan global akan berdampak negatif ke negara yang terkena dampak signifikan," ujarnya.
Chatib memproyeksi, pelambatan ekonomi Indonesia kemungkinan mulai terjadi di awal 2023. Penyebabnya karena pendapatan pemerintah akan berkurang akibat pelambatan ekonomi global dan penurunan harga komoditas.
Baca Juga: PPATK Punya Data Jutaan Politikus, Pergerakan Dana Kampanye untuk Pemilu 2024 Bakal Dipantau
Ia menyebut ekonomi Indonesia di 2023 hanya dapat tumbuh sedikit di bawah 5 persen.
"Situasinya tantangannya berat, tetapi bukan berarti kita akan mengalami pertumbuhan ekonomi negatif, makanya yang terjadi perlambatan, kalau kita biasa tumbuh di 5,2 persen mungkin di 2023 kita akan tumbuh sedikit di bawah 5 persen," ujarnya.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Antara