Panen Raya 200 Ton Lebih, Petani dan Pedagang di Aceh Malah Buang Hasil Panen Tomatnya
Ekonomi dan bisnis | 27 September 2022, 10:49 WIBMenurut catatan Badan Pusat Statistik Aceh, 2019, dua kabupaten bertetangga itu memproduksi 400 ton tomat, lebih dari separuh dari produksi tomat Aceh.
Menurut Sabardi, Bener Meriah dan Aceh Tengah membutuhkan cold storage berkapasitas besar, di atas 200 ton. Selain untuk menampung produksi tomat, alat itu juga dapat menampung produk hortikultura lainnya.
”Pemerintah jangan diam melihat nasib petani dan pedagang seperti ini. Harga bahan bakar minyak, obat-obatan, dan pupuk naik, sementara harga tomat malah turun. Selamatkan petani dan pedagang,” ungkapnya
Tahun lalu, petani dan pedagang melakukan aksi ke gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Bener Meriah, namun hingga kini belum ada solusi dari pemerintah setempat.
Pengolahan tomat
Adapun, Kepala Dinas Pangan Aceh Cut Yusminar mengatakan, pemerintah provinsi sedang berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten setempat untuk mencari jalan keluar. Salah satu upaya cepatnya adalah dengan memberikan subsidi biaya angkut.
Selain itu, cold storage yang telah ada di sana, meski skala kecil, juga dapat difungsikan kembali.
Cut juga telah berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) melalui telepon, tetapi karena tomat tidak termasuk dalam 11 komoditas pangan pokok, tidak serta-merta dapat diakomodasi.
“Namun, Bapanas meminta bersurat secara resmi estimasi berapa ton yang mau dikirim dan tujuannya ke mana,” ujarnya.
Di sisi lain, Cut berharap ada usaha kecil menengah di Bener Meriah dan Aceh Tengah berinisiatif mengolah tomat menjadi makanan ringan atau saus sehingga tomat petani terselamatkan.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas.id