> >

Kenaikan Harga Telur Berlanjut Sampai September, Peternak: Ada Dugaan Pemain Besar

Ekonomi dan bisnis | 24 Agustus 2022, 09:46 WIB
Pekerja menata telur yang baru selesai dipanen disalah satu sentra peternakan ayam petelur di Blitar, Jawa Timur. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

Saat ini, harga di tingkat peternak Rp27.000. Sehingga harusnya paling mahal harga di tingkat konsumen Rp31.000. Namun nyatanya, ada pedagang yang menjual hingga Rp34.000 per kg.

Baca Juga: Peternak Girang Harga Telur Rp33.000/Kg, Bos ID Food: 6 Bulan Lalu Mereka Nangis

Ia memprediksi kenaikan harga telur masih akan berlangsung sampai September, mengikuti masa pencairan bansos.

"Kami senang harga telur naik, jadi kami bisa cepat recovery. Tapi kami juga tidak mau harga terlalu tinggi. Kami khawatir konsumen keberatan dan suatu saat harga telur bisa jatuh lagi," tuturnya.

Ia pun meminta pemerintah jangan memberikan bansos sekaligus, karena bisa berimbas pada kenaikan harga bahan pangan.

"Kalau ada bansos jangan dirapel. Kalau dirapel akibatnya bisa seperti ini," ucapnya.

Sebagai informasi, BPNT diberikan kepada 17,4 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan total dana sebesar Rp2,4 juta selama 1 tahun. Dana itu diberikan secara bertahap, salah satu tahap nya adalah Juni-Agustus 2022.

Baca Juga: Harga Telur Ayam Masih Tinggi, Warga Beralih Beli telur Retak

Dana yang diterima KPM harus ditukarkan dengan bahan pangan di toko atau warung yang sudah ditunjuk pemerintah.

Uang bansos itu tidak hanya dapat dibelanjakan untuk beras dan telur saja, namun juga untuk sumber karbohidrat, protein dan vitamin lainnya seperti jagung, daging ayam, daging sapi, kacang-kacangan, sayur atau buah.

Untuk telur, biasanya per KPM menerima sebanyak 1 kg atau ada juga yang menerima 1 1,8 kg. Sehingga jika dikalikan dengan 17,4 juta KPM, maka diperkirakan memerlukan telur 17.400 ton - 31.320 ton.

Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU