> >

Sri Mulyani Sebut Rasio Utang Indonesia Lebih Rendah Dibanding Negara Maju

Ekonomi dan bisnis | 28 Juli 2022, 11:51 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual terkait ancaman resesi Indonesia dan dunia, Badung (13/7/2022). (Sumber: Kompas.tv/Ant)

Baca Juga: Geser China, Jepang Kini Jadi Pemegang Terbesar Surat Utang Pemerintah AS

Jika dibandingkan CDS 5 tahun Indonesia pada Januari 2022 yang sebesar 74,63, saat ini CDS mengalami kenaikan. Tapi posisi Indonesia saat ini tetap jauh lebih rendah atau 100 bps di bawah negara peers seperti China, India, Brasil, Meksiko, Afrika Selatan, Malaysia, Filipina, dan Turki.

Dengan kondisi tingkat risiko kredit dan rasio utang yang lebih rendah dibandingkan sejumlah negara lainnya, Indonesia pun relatif lebih aman ketimbang beberapa negara lain.

"Jadi ini adalah posisi yang Indonesia akan tetap jaga, dalam kondisi di mana risiko bergeser dari ancaman pandemi yang melumpuhkan ekonomi, menjadi ancaman ekonomi dan keuangan global serta krisis pangan dan energi," kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

Baca Juga: China Bantah Belt Road Initiative sebagai Jebakan Utang untuk Negara Berkembang

Data Kementerian Keuangan menunjukkan hingga 31 Mei 2022, posisi utang mencapai Rp 7.002,24 triliun, naik 9,1 persen dibandingkan realisasi posisi utang utang Mei 2021 yang sebesar Rp 6.418,5 triliun. Adapun dibandingkan April 2022 turun 0,54 persen yang mencapai Rp 7.040,32 triliun.

Sedangkan rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 38,88 persen. Banyak negara lain sudah melewati level 100 persen.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber :


TERBARU