Sulit Jual Minyak ke Eropa, Rusia Genjot Ekspor Minyak ke Afrika dan Timur Tengah
Ekonomi dan bisnis | 23 Juni 2022, 10:57 WIBBaca Juga: Joe Biden Akan Tangguhkan Pajak BBM, Harga Minyak Dunia Turun
Nigeria dan Maroko telah menjadi tujuan utama di Afrika untuk bensin dan nafta Rusia dalam beberapa bulan terakhir, sementara beberapa kargo juga dipasok ke Senegal, Sudan, Pantai Gading dan Togo.
Secara keseluruhan pasokan bulanan bensin dan nafta Rusia ke wilayah tersebut sekitar 200.000 ton selama beberapa bulan terakhir, termasuk volume yang dikirim dari penyimpanan di pelabuhan Latvia dan Estonia.
Pengiriman minyak diesel Rusia ke negara-negara Afrika telah mencapai 1 juta ton sejak awal tahun, naik dari 0,8 juta ton pada Januari-Juni 2021, dengan Senegal dan Togo sebagai tujuan utama. Pada Mei, kedatangan bahan bakar minyak Rusia di pusat minyak Uni Emirat Arab di Fujairah juga melonjak tajam.
Meskipun biaya pengiriman lebih tinggi, memasok produk minyak Rusia ke Afrika dan Timur Tengah membantu perusahaan perdagangan mempertahankan margin karena opsi untuk menjual kembali produk minyak di Eropa telah dibatasi karena sanksi.
Baca Juga: Tak Mau Kehilangan Pasar Terbesar di AS, TikTok Simpan Data Pengguna di Oracle
"Sohar (di Oman) dan Fujairah (di UEA) dapat menawarkan kapasitas penyimpanan dan pencampuran untuk semua barel ini, sementara pelabuhan Eropa mulai menolak produk minyak Rusia", kata sumber pasar yang terlibat dalam perdagangan produk minyak Rusia.
Sementara itu, pasar minyak Asia pun kini menjadi rebutan antara Rusia, Arab Saudi, dan Amerika Serikat. Ketiganya merupakan pemasok utama minyak ke Asia selama ini. Namun porsi minyak Rusia yang masuk ke Asia naik signifikan sejak perang Rusia-Ukraina, karena harganya yang murah setelah didiskon.
Refinitv menyebut, Asia selama ini membeli minyak mentah lebih banyak dari yang dibutuhkan. Mereka kemudian mengolahnya di kilang kemudian menjualnya kembali.
Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Antara