> >

Mencemaskan, Setiap Hari Ada yang Mati, Peternak Harap Wabah PMK Ditetapkan sebagai Bencana Nasional

Ekonomi dan bisnis | 7 Juni 2022, 13:24 WIB
Ilustrasi - Peternak ingin PMK ditetapkan sebagai wabah atau bencana nasional. (Sumber: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/pras)

Meski infeksi tak selalu terjadi, tetapi virus yang tertinggal potensial menulari. Pada gilirannya, PMK amat berdampak pada perekonomian untuk jangka panjang.

”Terkadang ada salah persepsi, terutama dari para pengambil kebijakan. (Hewan ternak) disebut sudah sembuh, oke, atau keluar dari PMK. Bukan seperti itu. (Meski sembuh), pertumbuhan sapi potong bisa tidak optimal, sedangkan pada sapi perah, produktivitasnya jauh menurun dibandingkan sebelum terinfeksi. Itu yang paling dikhawatirkan dari dampak PMK,” kata Tri Satya.

Ia pun setuju jika pemusnahan dilakukan di daerah yang jumlah hewan terinfeksinya masih sedikit. Cara itu ideal dilakukan demi mencegah penularan lebih luas.

Ketua Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Nanang Purus Subendro turut menegaskan, perlu ada perubahan pendekatan pemerintah dalam menangani wabah PMK lantaran penularan PMK semakin masif.

”Kami mendorong ada penetapan wabah nasional agar ada anggaran turun. Harus ada pernyataan, mengakui bahwa situasi peternakan sapi, kambing, domba, dan kerbau itu sudah dalam situasi SOS (tanda bahaya),” ujarnya.

 

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas.id


TERBARU