Buka Perdagangan BEI 2022, Presiden Jokowi Sebut Kondisi Ekonomi Indonesia Membaik
Ekonomi dan bisnis | 4 Januari 2022, 01:01 WIBNilai ekspor Indonesia juga naik 49,7 persen year on year. Hal ini disebabkan penghentian ekspor nikel mentah. Ekspor nikel yang biasanya berkisar USD1 miliar-2 miliar per tahun, pada akhir 2021 mencapai USD20,8 miliar. Sementara impor bahan baku atau bahan penolong juga naik 52,6 persen.
Peringkat daya saing Indonesia juga naik tiga peringkat dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2021, Indonesia berada di posisi ke-37 untuk daya saing bisnis dan di posisi 53 untuk bisnis digital.
Indikator konsumsi dan indikator produksi juga menguat. Indeks pembelian manufaktur (PMI) juga meningkat dari 51 sebelum pandemi menjadi 53,9 di akhir 2021. Konsumsi listrik industri juga tumbuh 14,5 persen, sedangkan bisnis tumbuh 5,7 persen.
”Optimisme melihat angka-angka seperti itu harus kita tunjukkan dan harus kita tingkatkan di 2022,” tutur Presiden Jokowi.
Meskipun begitu, Jokowi mengingatkan bahwa pada tahun 2022 Indonesia masih akan menghadapi berbagai tantangan. Mulai dari penyebaran virus Covid-19 varian Omicron, kenaikan inflasi, tapering off, kelangkaan kontainer di mana-mana, hingga kelangkaan energi di sejumlah negara yang kemungkinan akan mengganggu ekspor Indonesia.
Baca Juga: Pasar Saham Ikut Kena Dampak, IHSG Turun Akibat Temuan Kasus Omicron
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV