Stafsus Erick Thohir Ingatkan Ahok: Komut Merasa Dirut Itu Jangan, Harus Tahu Batas!
Bumn | 29 November 2021, 10:48 WIB"Dan itu harusnya diterapkan juga di Pertamina 5 transformasi itu, dan beliau kan sebagai komut harus membicarakan itu juga di sesama komisaris, di dewan komisaris. Jangan sampai Pak Ahok ini di Pertamina juga menjadi komisaris merasa direktur gitu. Komut merasa dirut itu jangan, harus tahu batasan-batasannya," tutur Arya.
Ia juga meminta Ahok banyak belajar agar tidak 'ketinggalan kereta'.
"Dan kita berharap ke depan Pak Ahok makin banyak nih belajar dari apa yang sedang dilakukan oleh BUMN. Jangan sampai Pak Ahok ketinggalan kereta. Masa Pak Ahok sebagai komut ketinggalan kereta," ucap Arya.
Dalam kanal YouTubenya, sebelumnya Ahok mengatakan jika banyak kontrak bisnis di BUMN yang bermasalah dan merugikan BUMN tersebut.
Baca Juga: Ahok Akui Adik Iparnya Pakai Mobil PJR untuk Pacaran
"Banyak kontrak di BUMN yang sangat merugikan BUMN juga, termasuk Pertamina. Itu yang saya marah, ini lagi kita koreksi nih. Kenapa kontrak-kontrak ini menguntungkan pihak lain?" sebut Ahok.
"Itu mens rea-nya ada. Mungkin anda terlindungi oknum BPK, tidak ada kerugian kali atau dikatakan cuma salah bayar atau kelebihan bayar mungkin ya. Tapi, kalau saya, pasti anda saya proses," ujar Ahok.
Ahok juga menyoroti rencana akuisisi produsen mobil listrik asal Jerman oleh Indonesia Battery Corporation (IBC). IBC adalah holding BUMN baterai kendaraan listrik. Pertamina bersama MIND ID, Antam, PLN, masing-masing memilki saham 25 persen di IBC.
Ahok menilai akuisisi tersebut tidak layak dan tidak menunjang bisnis IBC di masa depan.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber :