Stafsus Erick Thohir Ingatkan Ahok: Komut Merasa Dirut Itu Jangan, Harus Tahu Batas!
Bumn | 29 November 2021, 10:48 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Beberapa waktu lalu Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menyebut banyak kontrak di BUMN yang bermasalah. Termasuk di Pertamina. Pernyataan Ahok pun mendapat tanggapan dari Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga.
Menurut Arya, apa yang disampaikan Ahok juga sudah lama disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir.
"Harusnya beliau lihat juga bahwa apa yang diomongkan beliau itu udah lama diomongkan Pak Erick Thohir. Mulai dari urusan bahwa jangan sampai project-project itu jadi bancakan korupsi, bahwa BUMN itu adalah perusahaan milik negara," kata Arya kepada awak media, Minggu (28/11/2021).
"Kemudian juga kalaupun ada kerja sama dengan BUMN harus win-win solution, tidak boleh ada yang dirugikan. Itu semua itu udah dibicarakan oleh Pak Erick jauh-jauh hari," lanjutnya.
Baca Juga: TEGAS! Ahok Minta Revisi UU BPK: Ada Oknum dan Pejabat yang Masuk Penjara
Dalam beberapa kesempatan, Erick Thohir memang tak segan menyebut ada dugaan korupsi di BUMN. Misalnya saat rapat bersama DPR terkait utang PT Perkebunan Nusantara III yang mencapai Rp43 triliun. Erick menyebut utang itu disebabkan praktik korupsi yang lama terjadi di induk holding perkebunan itu.
Kembali ke Arya Sinulingga. Ia mengatakan, Kementerian BUMN punya 5 sektor yang menjadi fokus transformasi BUMN yang seharusnya diketahui Ahok. Pertama, transformasi digitalisasi oleh Telkom dan Telkomsel. Kedua, transformasi energi terbarukan oleh PLN.
Ketiga, transformasi di industri pertambangan yang ramah terhadap lingkungan hidup. Keempat, transformasi industri pariwisata. Kelima, transformasi di industri pangan.
Arya juga mengingatkan, Ahok yang merupakan Komisaris jangan merasa seperti direksi Pertamina.
Baca Juga: Jokowi di Hadapan Ahok Dkk: Impor Minyak Kita Terlalu Besar Sekali!
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber :