> >

La Nina di Depan Mata Ancam Pertanian, Kementan Siapkan Sejumlah Strategi

Ekonomi dan bisnis | 29 Oktober 2021, 16:46 WIB
Ilustrasi, Kementan siapkan strategi menghadapi la nina. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

Mengutip data BMKG, NOAA, dan International Research Institute for Climate and Society pada 2021, Suwandi menjelaskan kejadian El Nino paling berat dihadapi Indonesia pada 2015.

Sementara itu, La Nina datang pada 2016-2018. Meski berdampak buruk karena menyebabkan banjir di lahan sawah, Suwandi mengatakan La Nina bisa dibilang jadi momentum yang ditunggu-tunggu petani karena membuat produksi lebih baik dengan pasokan air yang melimpah.

"Pada 2020 akhir masih ada La Nina walaupun lemah. Kondisi sekarang dan proyeksi hingga Juni 2022 sebenarnya normal, tapi di bulan sekarang sudah La Nina meski skalanya lemah," pungkas Suwandi.

Baca Juga: 14 Wilayah Ini Alami Peningkatan Curah Hujan akibat La Nina, Pertanian dan Perikanan Terancam

 

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV

Tag

TERBARU