Sri Mulyani Sebut 3 Hal Ini Tentukan Negara Jadi Loser Atau Winner, Apa Saja?
Ekonomi dan bisnis | 19 Oktober 2021, 12:54 WIB"Bahkan kita juga bisa kontribusi secara global. Bagaimana kita mendukung reformasi di bidang pelayanan kesehatan sehingga dampaknya tidak luar biasa. Semua yang ada di lingkungan Kemenkeu paham sekali, betapa pandemi ini konsekuensi keuangan negara sungguh sangat luar biasa," katanya.
Selanjutnya adalah perubahan iklim, yang mempunyai konsekuensi sama besarnya dengan pandemi. Sama seperti pandemi, perubahan iklim tidak memiliki batasan negara sehingga masyarakat internasional harus kompak dalam menghadapinya.
Indonesia pun sudah terlibat dalam kerja sama antar negara untuk menghadapi perubahan iklim. Yaitu lewat perjanjian Paris (Paris Agreement), menggunakan teknologi dan sumber daya yang lebih ramah lingkungan, serta memformulasikan kebijakan dan menyiapkan dana untuk mengatasi hal tersebut.
Baca Juga: Biar Enggak Impor Parasetamol Terus, Indonesia Gandeng Turki
"Ini tantangan yang sangat pelik karena membutuhkan desain, policy, mengubah dari sisi kegiatan ekonomi dan masyarakat, entah investasi, konsumsi, yang lebih makin menyadari peranan untuk menjaga lingkungan dan mencegah pemburukan climate change," paparnya.
Kemudian, digitalisasi. Sri Mulyani menyebut, digitalisasi yang ada saat ini baru awalnya. Ia mengapresiasi kontribusi generasi milenial di Indonesia. Tidak hanya mengadopsi teknologi digital dari negara lain, anak muda Indonesia mampu berinovasi dan mengeksplorasi teknologi digital.
"Indonesia secara demografi sebagian besar masyarakatnya merupakan segmen masyarakat muda. Itu suatu advantages karena dengan demografi mereka lebih mampu beradaptasi," ucap Sri Mulyani.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber :