Kelanjutan Pembangunan Smelter Manyar PT Freeport, Bakal Beroperasi Penuh pada 2024
Ekonomi dan bisnis | 29 September 2021, 07:27 WIBSURABAYA, KOMPAS.TV – Pabrik pemurnian atau smelter milik PT Freeport Indonesia di Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, akan beroperasi penuh pada 2024. Dalam proses pembangunan, smelter bisa menyerap 15.000 pekerja.
Sementara, saat operasional, bisa menyerap sekitar 1.000 tenaga kerja dengan sebagian berkeahlian khusus.
Smelter tersebut dibangun di kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate yang akan menyuplai kebutuhan industri dalam negeri dan luar negeri.
President Corporate Communications PT Freeport Riza Pratama mengatakan, smelter tersebut bisa menghasilkan 550.000 katoda.
“Sebanyak 50 persen akan memenuhi industri dalam negeri dan sisanya diekspor. Industri yang memakai produk ini, di antaranya industri mobil listrik,” katanya, Senin (27/9/2021) malam.
Smelter yang menjadi salah satu investor di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Gresik itu juga memproduksi hasil samping yakni asam sulfat dan gipsum. Produk sampingan ini bisa diserap oleh industri pupuk dan semen.
Baca Juga: Kelanjutan Proyek Smelter Manyar, Freeport Indonesia dan Chiyoda International Teken Kontrak EPC
Riza menyampaikan, salah satu pertimbangan membangun smelter di JIIPE Gresik adalah keberadaan pabrik semen dan pupuk yang di kawasan itu.
”Hasil sampingan ini bisa jadi limbah jika tak dimanfaatkan dan itu berbahaya. Di sini hasil itu bisa diserap karena pabrik-pabrik yang membutuhkan sudah ada. Ini lebih bermanfaat dan mempermudah kami,” katanya.
Diketahui, pembangunan smelter ini menjadi bagian dari syarat perpanjangan operasi tambang PT Freeport indonesia hingga 2041.
Pemerintah pada 2018 mensyaratkan adanya smelter untuk meningkatkan nilai tambah dari bahan tambang sebagai bagian dari program hilirisasi nasional.
Dalam pembangunan Smelter Manyar, PT Freeport bekerja sama dengan PT Chiyoda International Indonesia. Investasi yang diguyurkan mencapai 2,7 miliar dollar AS.
Sebagai informasi, smelter tembaga Manyar itu mulai dibangun Juli lalu.
Saat beroperasi penuh, pabrik yang berada di kawasan ekonomi khusus JIIPE Gresik itu bisa mengolah hingga 2 juta konsentrat tembaga yang didatangkan dari Timika, Papua.
Smelter Manyar merupakan smelter kedua yang dimiliki PT Freeport Indonesia setelah yang pertama dibangun di Gresik pada 1996 di bawah PT Smelting dengan kapasitas olah 1 juta konsentrat.
Baca Juga: Proyek Smelter Lambat, Kementerian ESDM Tegur Freeport Indonesia
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV/Kompas.id