> >

Peternak Minta Kemenko Perekonomian Kawal Arahan Presiden Turunkan Harga Jagung

Ekonomi dan bisnis | 17 September 2021, 18:49 WIB
Petani menjemur jagung di Desa Toabo, Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (30/7/2021). (Sumber: Kompas.tv/Ant)

Presiden Jokowi juga menyetujui agar terdapat segmentasi pasar untuk melindungi peternak rakyat. Caranya, perusahaan konglomerasi menjual dalam bentuk ayam tanpa bulu.

“Produk mereka harus dijual dalam bentuk ayam tanpa bulu, ayam beku atau produk makanan jadi. Dengan pembagian pasar tersebut, tidak terjadi yang kuat memangsa yang lemah,” katanya.

Persaingan

Selama ini, Singgih melihat, para peternak mandiri harus berhadapan langsung dengan ayam-ayam hidup dari perusahaan integrator raksasa. Dengan modal yang besar, perusahaan unggas raksasa yang sudah terintegrasi dari hulu ke hilir dinilai dapat memenangi persaingan di pasaran karena biaya produksi yang efisien.

Sementara peternak mandiri, memiliki ketergantungan pakan dan DOC yang tinggi terhadap integrator yang menyebabkan tidak bisa berproduksi secara efisien.

“Integrator dari penjualan DOC dan pakan kepada peternak sudah memiliki laba, jadi meskipun harga ayam atau telur di pasar rendah mereka tidak rugi. Sementara peternak mandiri, begitu harga ayam jatuh mereka bangkrut,” kata Singgih.

Baca Juga: Usai Terima Keluhan Peternak Terkait Harga Telur Anjlok, Pemerintah Siapkan Skema Subsidi Pakan

 

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU