> >

Penyerapan Terus Lesu, Harga Gabah Petani Anjlok

Ekonomi dan bisnis | 27 Agustus 2021, 09:32 WIB
Sejumlah petani dan anggota Persatuan Penggilingan Padi (Perpadi) DPC Kabupaten Purbalingga melakukan aksi menolak rencana impor beras di Desa Brobot, Bojongsari, Purbalingga, Jateng, Selasa (23/03/2021). (Sumber: Kompas.tv/Ant)

NTP selama ini menjadi salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur kesejahteraan petani.

Penyerapan lesu

Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Soetarto Alimoeso mengutarakan, ada anomali terkait dengan situasi harga gabah dua tahun terakhir.

Sejak pandemi Covid-19, pasar beras cenderung lesu dan harga cenderung di bawah harga pada situasi tahun-tahun sebelumnya.

Para pengusaha penggilingan kecil kurang tertarik membeli gabah karena pasar beras lesu. Pembelian beras oleh pemerintah melalui Perum Bulog juga lesu sehingga berpengaruh ke situasi harga di tingkat petani dan penggilingan.

Penyerapan gabah/beras oleh Perum Bulog cenderung turun beberapa tahun terakhir. Realisasi pengadaan beras oleh Perum Bulog dari produksi dalam negeri terus turun.

Dari 2,96 juta ton tahun 2016 menjadi 1,57 juta ton di tahun 2017, lalu di tahun 2018 turun menjadi 1,21 juta ton, kemudian turun lagi menjadi 957.694 ton di tahun 2019, dan 752.079 ton di tahun 2020.

Baca Juga: Petani Di Karawang Berharap Harga Gabah Tidak Turun Saat Panen Raya

 

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Kompas.id


TERBARU