> >

Nadiem Makarim Alokasikan Rp2,4 T untuk Beli Laptop Lokal

Kebijakan | 23 Juli 2021, 11:05 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim (Sumber: Kemendikbud)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah akan alokasikan Rp2,4 triliun untuk peningkatan penggunaan produk teknologi dalam negeri. Hal itu disampaikan Mementeri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknolog, Nadiem Makarim dalam keterangan virtualnya, Kamis (21/7/2021).

Nadiem menyebut bahwa peningkatan penggunaan teknologi itu akan direalisasikan dengan membeli 240.000 laptop produk dalam negeri (PDN).

"Pemerintah mengalokasikan Rp2,4 triliun untuk dana alokasi khusus pendidikan tahun 2021 di tingkat provinsi, kabupaten/kota untuk pembelian 240.000 laptop," terang Nadiem.

Baca Juga: Nadiem Ingatkan Indonesia Hadapi Penjajahan Dalam Negeri

Adapun produksinya, tambah Nadiem, akan dikembangkan oleh konsorsium bentukan Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), dan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Konsorsium tersebut bekerjasama dengan industri TIK dalam produksi tablet dan laptop 'Merah Putih' untuk sekolah tersebut.

Lebih lanjut, Nadiem menyebut 400 SMK dan Politeknik turut dilibatkan dalam perakitan danafter sales produk dalam negeri (PDN) TIK bermerek Dikti Edu tersebut.

Kata Nadiem, kerjasama itu tidak hanya untuk penggunaan anggaran belanja produk lokal. Tetapi juga memastikan sekolah dan perguruan tinggi bisa terlibat dalam proses modernisasi industri teknologi.

"Pemanfaatan PDN ini memberi dampak luar biasa bagi kemajuan kita. Peningkatan hilirisasi dari riset perguruan tinggi dan produk SMK jadi prioritas kami untuk peningkatan SDM Indonesia," ugkap Nadiem.

Untuk melancarkan rencana produk anak bangsa tersebut, Nadiem Makarim berharap komitmen pemerintah dan dinas pendidikan daerah untuk belanja produk lokal di bidang pendidikan.

Ia menjelaskan, pembelanjaan laptop dan produk Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) PDN akan dapat dilakukan sekolah lewat e-commerce SIPLAH. Sementara itu, pengawasan pembelanjaan laptop sekolah tersebut akan dilihat dari laporan penggunaan dana BOS.

Baca Juga: Kemendikbudristek bersama Kemenag Luncurkan Buku Panduan Sekolah Tatap Juli Mendatang

Menurut eks petinggi Gojek itu, peningkatan penggunaan produk teknologi seperti laptop beserta router dan proyektor di sekolah mendukung tujuan peningkatan kualitas pendidikan. "Pengadaan ini memungkinkan guru mengakses materi yang lebih variatif, dan murid lebih berpartisipasi dengan pendidikan yang lebih dinamis," katanya. 

"Dengan begitu, alat TIK mendukung sekolah memperkaya proses pembelajaran," tambah Nadiem.

Nadiem mengatakan, pengadaan peralatan TIK hingga 2024 ini merupakan bagian program digitalisasi sekolah.

Ihwal pengembangan teknologi di dunia pendidikan, Nadia melaporkan bahwa pada 2021, program digitalisasi PAUD hingga SMA telah mengirimkan 190.000 laptop ke 12.000 ribu sekolah dengan anggaran Rp1,3 triliun.

"100 persen anggaran tersebut dibelanjakan untuk laptop PDN dengan sertifikat TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri). Dan kami akan terus melakukan pembelanjaan PDN di tahun berikutnya," pungkasnya.

Baca Juga: Restorasi Buku Kuno, Perpustakaan Nasional China Bakal Gunakan Teknologi 5G

Penulis : Hedi Basri Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU